Laporan wartawan Nextren, Fahmi Bagas
Nextren.com - Pesawat milik Sriwijaya Air dikabarkan telah hilang kontak.
Hal itu dilaporkan setelah pesawat dengan nomor penerbangan SJ-182 hilang dari kontak flight radar, Sabtu (8/1).
Diketahui bahwa pesawat tersebut merupakan penerbangan yang berangkat dari Banda Soekarno-Hatta, Tangerang (CGK).
Tujuannya sendiri adalah Bandara Supadio Pontianak, Kalimantan Barat (PNK).
Baca Juga: AS Kirim Pesawat Pembom Nuklir Tercanggih di Dunia ke Pulau Rahasia di Samudra Hindia
Laman flightradar24.com tercatat kalau pesawat JS182 mulai lepas landas pada pukul 13.40 WIB dengan estimasi tiba pukul 15.15 WIB.
Kendati demikian saat ini pesawa Boeing 737-524 PK-CLC itu belum kunjung tiba dan tidak muncul di aplikasi flight radar.
Lalu apa sebenarnya flightradar24 dan fungsinya untuk pesawat?
Mari kita mengenal lebih lanjut pengertian serta cara kerjanya berikut ini!
Pengertian Flightradar24
Flightradar24 merupakan layanan jasa berbasis internet yang bisa digunakan untuk melacak rute penerbangan pesawat.
Kemampuan aplikasi tersebut berkat adanya penggabungan sejumlah data penerbangan.
Data-data itu pun dianalisis dengan teknologi Automatic Dependent Surveillance-Broadcast, teknik Multilateration, FLARM, dan Radar Data Amerika Utara.
Secara detil, Automatic Dependent Surveillance-Broadcast digunakan untuk sumber informasi utama yang digunakan oleh aplikasi flightradar24.
Teknologi ini pun tersematkan di setiap pesawat, tapi ada juga beberapa pesawat non-komersil yang tidak memiliki teknologi tersebut.
Baca Juga: 5 Game Pesawat Ini Tak Kalah Keren dari Flight Simulator 2020
Biasanya itu dikarenakan urusan privasi.
Lalu ada teknik Multilateration yang digunakan untuk menghitung posisi pesawat yang tidak dilengkapi dengan ADS-B.
Jadi aplikasi flightradar24 tetap bisa melacak jadwal perjalanan udara dari setiap pesawat yang ada.
Teknik navigasi ini dilakukan berdasarkan perhitungan jarak ke dua bandara terdekat yang menjadi acuan.
Pengukuran waktu diperlukan guna menerima sinyal dari pesawat dengan menggunakan Modem-transponder.
Dengan demikian, aplikasi flightradar dimungkinkan untuk melacak posisi pesawat.
Lalu ada FLARM dan Radar Data Amerika Utara.
Keduanya bekerja sama dengan aplikasi flightradar24 untuk memberikan tambahan data pantauan langsung terkait lalu lintas penerbangan maskapai.
Baca Juga: Rusia Buru Ilmuwan Spesialis Pesawat Hipersonik Yang Dituduh Berkhianat
Namun untuk FLARM ini sebenarnya ada teknologi yang mirip dengan ADS-B namun versi ringan.
FLARM bisa ditemukan di pesawat-pesawat berukuran kecil, baik komersial ataupun tidak.
Pesawat militer pun dikatakan menggunakan FLARM karena jangkauan gelombang radionya terbilang pendek yakni 20-100 kilometer.
(*)