Nextren.com - Xiaomi Mi 11 Series dikonfirmasi akan menjadi perangkat pertama yang menggunakan chip Snapdragon 888.
Kabar itu pun langsung membuat para penggemar smartphone penasaran dengan harga dari perangkat tersebut.
Pasalnya, Snapdragon 888 merupakan seri prosesor tertinggi yang dimiliki Qualcomm saat ini.
Deretan smartphone flagship di tahun 2021 pun dikatakan bakal berjalan dengan chipset tersebut.
Baca Juga: Ambisi Xiaomi Tahun 2021, Kalahkan Penjualan Apple dan Huawei
Jadi tidak ada salahnya jika para penggemar berasumsi kalau perangkat dengan Snapdragon 888 akan dibanderol di harga yang tinggi.
Menjawab hal tersebut, kali ini ada sebuah laporan yang berasal dari laman situs penjualan JD.com di Tiongkok.
Dilansir dari Gizchina, nampak sebuah poster yang memperlihatkan harga dari perangkat Xiaomi Mi 11.
Foto tersebut mengungkap ada 3 varian yang akan hadir untuk versi tersebut yakni 8GB/128GB, 8GB/256GB, dan 12GB/256GB.
Namun untuk harga yang bocor di laman tersebut hanyalah untuk Xiaomi Mi 11 yang hadir dengan warna polos.
Berikut harga Xiaomi Mi 11 yang bocor, dikutip dari Gizchina:
Baca Juga: Cara Mudah Edit Foto Langit di HP Xiaomi, Bikin Tambah Keren!
Bocoran prediksi harga Xiaomi Mi 11 yang nampak di situs jual-beli JD.com Tiongkok.
- Xiaomi Mi 11 8GB/128GB (Smoke Purple): 4500 Yuan atau Rp 9.805.000
- Xiaomi Mi 11 8GB/256GB: 4800 Yuan atau Rp 10.467.000
- Xiaomi Mi 11 12GB/256GB: 5200 Yuan atau Rp 11.320.000
Baca Juga: Xiaomi Mi 10T Series Hadir di Indonesia, HP Flagship Dengan Harga Menggoda
Perlu dicatat kalau harga tersebut bisa saja bukan harga resmi yang akan disematkan pada Xiaomi Mi 11.
Selain itu, masih belum diketahui bocoran prediksi harga untuk versi Xiaomi Mi 11 Pro.
Mari kita tunggu saja hingga perusahaan merilis seri flagship teranyar ini.
Jika sesuai jadwal, maka Xiaomi Mi 11 Series akan dirilis pada tanggal 28 Desember mendatang.
Baca Juga: Spesifikasi Xiaomi Mi 11 di GeekBench, Pakai Snapdragon 888 dan Android 11
Namun penjualan pertama hanya akan dilakukan di Tiongkok terlebih dahulu.
Kemungkinan besar untuk pasar global baru akan terjadi di pertengahan kuartal pertama (Q3) tahun 2021.
(*)