Nextren.com -Huawei termasuk perusahaan yang mampu bertahan meskipun banyak pihak yang membatasi gerak-geriknya.
Hasilnya perusahaan tersebut dan ZTE menduduki pangsa pasar global.
Keberhasilan tersebut dikatakan karena pertumbuhan di China yang sudah menggunakan jaringan 5G secara aktif.
Pada kuartal ketiga 2020, Huawei menempati posisi pertama juga, 30 persen dari pasar global.
Baca Juga: HarmonyOS 2.0 versi Beta Akan Diresmikan 16 Desember, Mate40 Jadi yang Pertama
Dan di tahun sebelumnya yaitu 2019, perusahaan tersebut menguasai pasar 28 persen.
ZTE juga membukukan pertumbuhan 2 poin persentase dari 9% pada kuartal ketiga 2019, menjadi 11% pada kuartal ketiga tahun ini.
Analis mencatat perusahaan secara aktif memasok peralatan mereka ke operator seluler China.
China menjadi salah satu negara pertama yang menawarkan jaringan 5G komersial.
Operator seluler di negara tersebut juga bekerja keras untuk meningkatkan kecepatan 5G.
Peringkat Huawei juga tidak akan bertahan selamanya, karena terjualnya Honor di tahun ini.
Melansir Gizchina, perkiraan baru oleh firma riset TrendForce mengatakan Honor hanya akan mampu menempati 2% pasar smartphone global di 2021.
Penjualan Honor juga diperkirakan akan membuat Huawei terpojok karena sanksi dari Amerika Serikat.
Baca Juga: Ambisi Xiaomi Tahun 2021, Kalahkan Penjualan Apple dan Huawei
Analis memberi gambaran atau perkiraan jika pangsa pasar perusahaan hanya 14% dari pasar smartphone global, maka tahun depan pangsa perusahaan akan turun menjadi 4%.
Dengan hasil seperti itu, perusahaan harus berjuang untuk mendapatkan tempat di sepuluh pemimpin teratas, karena mereka pasti tidak akan bisa masuk ke lima besar.
Adapun Huawei bersama Nokia, Ericsson, ZTE, Cisco, Ciena dan Samsung adalah pemasok peralatan telekomunikasi terbesar di dunia.
Menurut laporan TelecomLead, selama periode yang sama, saham pemasok peralatan telekomunikasi utama lainnya menurun.
Pangsa pasar Nokia telah menurun dari 16 menjadi 15%.
Sedangkan, Samsung sekarang hanya menguasai 2% pasar.
Lalu untuk pangsa pasar Cisco telah menurun menjadi 6%.
Berbeda dengan Ericsson yang menunjukkan stabilitas seperti tahun sebelumnya, perusahaan menempati 14% pasar.
Baca Juga: Huawei Klarifikasi Soal 5G di Indonesia, Kerja Sama Untuk Kompetensi Talenta Digital
Peringkat ini bisa saja berubah seiring bisnis tiap perusahaan membaik dan stabil.
(*)