Nextren.com - Sistem verifikasi akun adalah sesuatu hal yang dilakukan oleh sejumlah platform media sosial.
Kegunaannya jelas untuk memudahkan pengguna dapat membedakan mana akun yang asli dan mana yang palsu.
Facebook, Instagram, dan Twitter merupakan platform media sosial yang menggunakan sistem tersebut.
Kendati demikian, Twitter diketahui sempat menghentikan sementara sistem verifikasi tersebut pada tahun 2017.
Baca Juga: Begini Cara Mudah Hapus Followers Twitter Tanpa Aplikasi Tambahan
Sebab saat itu Twitter telah memverifikasi akun Jason Keller, seorang yang mengorganisir unjuk rasa supremasi kulit putih di wilayah Virginia, AS, yang pada akhirnya menimbulkan gelombang protes dari pengguna.
Jadi Twitter menyetop sistem verifikasi untuk mengatasi kebingungan sistem verifikasi di platformnya.
Setelah beberapa tahun berlalu, kini Twitter dilaporkan akan mengumumkan sistem verifikasi akun terbarunya pada tahun 2021 mendatang.
Mengutip dari TechCrunch, perusahaan asal Amerika itu akan memulai proses permintaan umpan balik kepada publik tentang kebijakan baru tersebut.
Nantinya Twitter akan memverifikasi enam jenis akun seperti, akun pejabat pemerintah, perusahaan, merek, organisasi nonprofit, aktivis, dan influencer.
Baca Juga: YouTube Down Pagi Ini, Netizen Ngamuk dan Protes di Timeline Twitter
Kendati demikian kategori itu dikatakan mungkin bisa bertambah nantinya.
Lebih lanjut, pihak perusahaan sekarang sudah mulai membagikan draf kebijakan bagi akun-akun yang ingin diverifikasi.
Dalam kebijakan itu Twitter pun memperketat syarat bagi akun-akun yang ingin mendapatkan lencana biru, kembali dikutip dari TechCrunch.
Baca Juga: Viral! Muncul Kolom Situs Porno Saat Siaran Langsung di TV Amerika, Itu Palsu?
"Ini merupakan langkah penting pertama dalam membantu kami memberikan transparansi yang lebih dan standar yang lebih adil untuk verifikasi di Twitter saat kami memprioritaskan ulang pekerjaan ini," ungkap pihak Twitter.
Contohnya, akun yang ingin mendapatkan lisensi Twitter harus terkenal dan aktif.
Misalnya, organisasi berita harus mematuhi standar profesional untuk jurnalisme.
Lalu pejabat pemerintah juga perlu menunjukkan referensi publik di situs web resmi.
Tak hanya itu, tokoh-tokoh lainnya pun harus bisa menunjukkan ketenarannya terlebih dahulu di luar Twitter seperti, muncul di situs web dan yang lainnya.
Baca Juga: Begini Cara Pakai Fitur Fleets di Twitter, Penting Meski Kurang Disukai Warganet
Selain syarat yang cukup rumit, perusahaan juga tidak segan-segan untuk mencopot verifikasi di akun-akun yang kedapatan melakukan pelanggaran secara berulang terhadap peraturan yang ada.
Bukan tanpa alasan, Twitter melakukan hal tersebut karena perusahaan mengaku telah memverifikasi banyak akun yang tidak seharusnya.
Dengan adanya peraturan yang baru, diharapkan kalau akun-akun 'centang biru' akan terus bisa sesuai dengan kriteria yang diinginkan oleh Twitter.
Baca Juga: Ada Bug di Fitur Fleet Twitter, Postingan Bisa Ditonton Meski Sudah 24 Jam
Untuk proses verifikasi, Twitter sudah mulai menyebarkan umpan balik kepada penggunanya mulai 24 November hiingga 8 Desember 2020.
Sistem verifikasi ini pun akan tersedia dalam beberapa bahasa seperti Bahasa Inggris, Hindi, Arab, Spanyol, Portugis, dan Jepang.
Setelah tanggal yang ditentukan, Twitter baru akan memberikan logo 'centang biru' pada akun-akun terpilih mulai awal tahun 2021.
(*)