Laporan Wartawan Nextren, Zihan Fajrin.
Nextren.com - Saat ini bidang kesehatan sudah berdampingan dengan teknologi untuk menghadirkan teknologi yang terbaik.
Seperti aplikasi Nafas yang membantu penggunanya untuk mendapatkan kualitas udara yang baik di sekitaran Jabodetabek.
Menurut Nafas, penting sekali untuk kalian yang mau berolahraga untuk melihat kadar kualitas udara di sekitar terutama di outdoor.
Karena adanya polusi udara yang memiliki beragam macam debu yang bisa terhirup ke dalam saluran pernafasan.
Baca Juga: Aplikasi Pulse Bisa Cek Kesehatan Mata Pengguna Lewat Foto Selfie, Seberapa Efektif?
Aplikasi Nafas merilis data adanya risiko kesehatan saat olahraga outdoor pukul 04.00 hingga 09.00 WIB berdasarkan Polusi Particulate Matter (PM 2,5).
Piotr Jakubowski, Co Founder dan Chief Growth Officer Nafas menjelaskan, data tersebut diambil selama 30 hari pada bulan Agusturs 2020 di lima wilayah.
Yaitu Jakarta, Tanggerang, Tanggerang Selatan, Depok dan Bekasi.
Kota dengan pembacaan PM 2,5 rata-rata terendah adalah Bogor dan Jakarta Pusat. Adapun terdapat dua daerah yang memprihatinkan.
Yaitu daerah Tanggerang Selatan dan Bekasi yang memiliki kualitas udara 5 hari tidak layak untuk dilewati masyarakat selama lebih dari 30 menit.
Nafas mengambil data tersebut dari 46 sensor kualitas udara di wilayah Jabodetabek pada eksposur selama olahraga pagi pukul 05.00 sampai 09.00 WIB.
Aplikasi Nafas ini juga akan bekerja dengan 46 sensor tersebut untuk memberikan info seputar kualitas udara.
Dalam aplikasi baru ini terdapat beberapa fitur yang bisa dimanfaatkan.
Baca Juga: Halodoc Kasih Diskon Selama 3 Hari, Konsultasi Dokter Spesialis Cuma Rp 7.500
Fitur artikel seputar kesehatan udara, map, hingga lokasi terkini untuk tunjukan kualitas udara baik atau tidak.
Terdapat juga ranking yang bisa dijadikan acuan untuk kalian lebih berhati-hati jika harus ke daerah tersebut.
Ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mengecek kualitas udara sebelum berolahraga menggunakan aplikasi Nafas.
Pertama, buka aplikasi dan tes kadar PM 2.5, apakah mencapai 100 atau tidak. Jika tidak, maka olahraga bisa aman dilakukan.
Namun jika memang sudah mencapai 100, maka perhatikan warna yang ada.
Jika menunjukkan warna orange, maka olahraga yang disarankan adalah olahraga di bawah 90 menit.
Tidak jauh berbeda dengan warna merah yang harus berolahraga kurang dari 90 menit.
Tanda ungu menunjukkan kadar PM 2.5 yang tinggi dan waktu olahraga harus dilakukan maksimal 30 menit.
Selain itu, untuk semakin memberi keamanan masyarakat dalam berolahraga, Nafas turut menghadirkan dua fitur terbarunya, fitur map yang tadi disebutkan dan notifikasi khusus.
Baca Juga: GoPay Ikutan Harbolnas 11.11, Hadirkan Cashback Hingga 90 Persen
Pencarian PM 2.5 di map dalam aplikasi bisa semakin dipermudah dengan mengubah data dari Air Quality Index (AQI) menjadi PM 2.5.
Pengguna juga bisa mendapatkan notifikasi (alert) untuk membatasi waktu olahraganya jika sedang berada di lokasi yang memiliki kualitas udara yang kurang baik.
Notifikasi khusus ini muncul di semua data point, baik itu di peta maupun di halaman detail.
Bagi kalian yang penasaran dengan aplikasi ini atau membutuhkan bisa unduh di sini.
Baca Juga: Pengguna Aplikasi Kesehatan Meningkat Saat Pandemi, Halodoc Dipakai 20 Juta Orang per Bulan
(*)