Perangi Spam dan Hoax, Aplikasi WhatsApp Kembali Uji Fitur Terbaru

Rabu, 17 Januari 2018 | 17:24
theverge

WhatsApp perangi spam dan hoax

Laporan Wartawan Nextren, Husna Rahmayunita

Nextren.grid.id – Bersentuhan dengan aktivitas dunia maya pun memiliki konsekuensi.

Meskipun, tawaran menarik lebih banyak diberikan internet untuk penggemar setianya.

Informasi dapat tersebar cepat hanya sepersekian detik dan tentunya hal tersebut memberikan efek positif dan negatif.

Spam (pengiriman pesan secara bertubi-tubi) dan berita hoax (berita palsu) menjadi salah satu isu yang paling banyak diangkat saat membahas internet.

(BACA: Nilai CryptoCurrency Termasuk Bitcoin Jatuh, Ini Penyebabnya)

Adanya spam dan hoax dapat mengakibatkan kerugian pada beberapa pihak dan menggiring opini yang bermacam-macam.

Menanggapi isu tersebut, WhatsApp dilaporkan ingin memerangi spam dan hoax dengan serius.

Dikutip dari laman techcrunch dan theverge, WhatsApp baru saja menguji pemberitahuan untuk penggunanya.

Pemberitahuan akan mengingatkan pengguna jika mereka menerima pesan hasil forward (yang telah diteruskan berkal-kali).

(BACA: Cara Cepat Terjemahkan Dokumen Lewat Google Translate)

Beberapa situs WhatsApp menyediakan tampilan layar yang berisi pemberitahuan tentang spam dan hoax.

Pengguna yang menerima pesan tersebut, kemudian dapat melihat opsi Forwarded Many Times di bawah nama pengirim .

Dan jika pengguna ingin meneruskan pesan, secara otomatis akan muncul pemberitahuan jika pesan tersebut telah diteruskan berkali-kali.

Langkah WhatsApp ini pun patut diapresiasi, sebab spam dan hoax cenderung memiliki modus penipuan.

(BACA: Spesifikasi dan Harga Oppo R9s, Smartphone Terlaris di Negara Tiongkok)

Bahkan telah banyak pengguna yang mengeluarkan uang untuk membeli aplikasi yang tidak jelas.

Selain itu, penipu pun secara mudah dapat mencuri informasi pribadi seseorang dengan sangat mudah.

Memerangi spam dan hoax, sebenarnya telah dilakukan oleh beberapa platform media sosial. Namun sayangnya, untuk mengatasi masalah tersebut tidak mudah.

Setidaknya, WhatsApp dan aplikasi sosial lainnya telah mencoba. (*)

Editor : Kama

Baca Lainnya