Dapat Izin AS, Samsung Electronics Akan Pasok Layar Untuk Huawei

Selasa, 27 Oktober 2020 | 15:53
Gizchina

Logo Huawei dan Samsung

Nextren.com -Penderitaan Huawei yang dilarang di berbagai negara, hingga pasokan komponen dari perusahaan lain di batasi sepertinya sedikit demi sedikit berkurang.

Samsung Electronics,telah menerima lisensi atau izin dari otoritas Amerika Serikat untuk terus memasok produk panel layar ke Huawei Technologies.

Hubungan AS dan China memang yang paling buruk dalam beberapa dekade.

Washington secara tidak langsung mendorong pemerintah di seluruh dunia untuk menekan Huawei.

Baca Juga: Terus Ditekan AS, Bos Huawei Pede Tetap Bisa Jalankan Bisnis

Dengan alasan Huawei akan menyerahkan data kepada pemerintah China untuk dimata-matai.

Tuduhan tersebut telah dibantah oleh Huawei.

Pasokan komponen untuk Huawei sejak 15 September telah dibatasi oleh AS.

Samsung Display merupakan langganan Samsung Electronics dan Apple untuk layar tampilan organic light-emitting diode (OLED).

Berdasarkan laporan Reuters, perusahaan menolak untuk berkomentar, begitu pun juga Huawei.

Masih belum jelas apakah Samsung Display akan dapat mengekspor panel OLED-nya ke Huawei.

Untuk mendapat mendistribusikan panel layar, perusahaan lain juga harus mendapatkan lisensi AS.

Seperti halnya LG Display, mengatakan pihaknya dan perusahaan lain, termasuk sebagian besar perusahaan semikonduktor, perlu mendapatkan lisensi untuk melanjutkan bisnis dengan Huawei.

Baca Juga: Huawei Eyewear II Gentle Monster, Kacamata Fashion yang Dibekali Teknologi Audio

Bahkan bulan lalu, Intel Corp mengatakan telah menerima lisensi dari otoritas AS untuk terus memasok produk tertentu ke Huawei.

Persaingan antara AS dan Huawei terlihat tidak ada ujung penyelesaiannya.

Dan itu berdampak kepada Huawei yang hilang akses ke beberapa negara.

Meski begitu, Huawei terlihat tetap percaya diri dengan peralihan bisnis yang memungkinkan perusahaannya tetap beroperasi.

Baca Juga: Trik Rahasia Kamera Galaxy Note20 Series, Video Zoom 50x Hingga AR

(*)

Editor : Wahyu Subyanto

Sumber : Reuters