Realme Pastikan Produknya Bisa Digunakan dan Terdaftar di Mesin IMEI

Rabu, 14 Oktober 2020 | 16:15
Fahmi Bagas

Perangkat realme 7 Pro yang dipegang oleh Product Manager realme Indonesia, Felix Christian.

Laporan wartawan Nextren, Fahmi Bagas

Nextren.com - Para konsumen smartphone di Indonesia sedang merasa dikhawatirkan dengan adanya kebijakan IMEI.

Ya, pasalnya sejumlah rumor menyebutkan bahwa mesin pencatat IMEI yang biasa disebut CEIR sudah hampir penuh.

Ketua Bidang Hubungan Pemerintahan Asosiasi Ponsel Seluruh Indonesia (APSI) Syaiful Hayat juga membenarkan kabar tersebut.

Baca Juga: Realme Buka-Bukaan Kondisi Pasar Penjualan Selama Tahun 2020 di Tengah Pandemi

"Jadi memang sejak tanggal 23 September itu, Kemenperin tidak bisa upload nomor IMEI karena kondisi server-nya sudah hampir penuh."

"Jadi ponsel baru yang diproduksi setelah tanggal 23 itu tidak nyala kondisinya (tidak mendapatkan sinyal seluler-red)," ujar Syaiful ketika dihubungi KompasTekno (10/10/2020).

Bahkan di beberapa platform media sosial, Nextren sempat menemukan bahwa adanya laporan konsumen yang ponsel barunya tidak dapat dipakai karena IMEI yang belum terdaftar.

Kendati demikian, nampaknya hal tersebut tidak akan terjadi untuk para konsumen produk realme.

Sebab, pada ajang peluncuran realme 7 Pro dan realme C17 yang diselenggarakan secara virtual (14/10), Krisva Angnieszca, sebagai PR Manager realme Indonesia memastikan kalau perangkat-perangkatnya akan bisa dipakai dengan normal.

Baca Juga: Resmi Rilis di Indonesia, Ini Spesifikasi Lengkap dan Harga realme 7 Pro

"Untuk produk yang kita luncurkan hari ini sudah bisa dipastikan aman," jelas Krisva.

Ia juga menerangkan bahwa realme terus mengikuti sistem mesin CEIR yang sedang berlangsung.

Pihak realme juga mengaku terus melakukan pengembangan untuk terus mengupdate kabar terbaru yang berhubungan dengan IMEI.

Baca Juga: Isi Kotak realme C17: Hape 2 Jutaan Dengan RAM 6G, Internal 256GB dan Layar 90Hz

Bahkan Krisva Angnieszca menyebutkan kalau untuk produk berikutnya, realme masih berada di situasi yang aman terkait pendaftaran IMEI dari smartphone.

"Jadi sampai tahun ini, kita masih terus aman," tuturnya.

Lalu bagaimana jika ada laporan konsumen terkait tidak digunakannya smartphone realme?

Menjawab hal tersebut, Krisva menerangkan kalau pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan tim.

"Kalau ada konsumen kita yang mengalaminya, bisa langsung menghubungi costumer service realme," imbuh Krisva.

Setelah melakukan pengaduan, nantinya realme akan segera melakukan pengecekan terhadap ponsel.

Fahmi Bagas
Fahmi Bagas

PR Manager realme Indonesia, Krisva Angnieszca pada saat peluncuran realme C17 dan realme 7 Pro (14/10)

Jika memang karena masalah IMEI, maka akan ada langkah selanjutnya.

"Semuanya tergantung dari proses pengecekkan," pungkas Krisva saat menjelaskan skema realme dalam menangani kasus IMEI di produk-produknya.

(*)

Tag

Editor : Wahyu Subyanto