Disney Umumkan Akan Ubah Fokus ke Platform Streaming Film-Nya

Selasa, 13 Oktober 2020 | 13:05
polygon.com

Disney+ telah rilis, kapan sampai ke Indonesia?

Nextren.com -Disney merupakan perusahaan yang awalnya hanya memproduksi film kini memiliki platform streaming yang populer.

Pada Senin (12/10), perusahaan tersebut mengumumkan perubahan besar-besaran bisnis media dan hiburan.

Disney akan fokus pada pengembangan produksi yang akan memulai debutnya pada layanan streaming dan siarannya.

Perusahaan mengatakan bisnis media, iklan dan distribusi Disney, dan Disney+, sekarang akan beroperasi di bawah unit bisnis yang sama.

Baca Juga: Karakter Muslim Pertama Marvel di Disney Plus Diperankan Iman Vellani Sebagai Ms. Marvel

Perubahan ini dilakukan beberapa hari setelah Dan Loeb, investor utama di perusahaan melalui dana lindung nilai Third Point Capital, meminta Disney untuk membatalkan dividen dan mengarahkan lebih banyak investasi ke streaming.

Wall Street telah memberikan persetujuannya untuk langkah baru Disney, dan saham naik hampir 6% dalam perdagangan setelah jam kerja.

Pengumuman Disney mengikuti perubahan signifikan dari jadwal rilisnya untuk mengatasi realitas baru, termasuk bisnis rilis teater yang runtuh, masalah produksi dan kesuksesan layanan streaming.

Semuanya disebabkan atau dipercepat karena adanya pandemi Covid-19.

Baca Juga: Hanya Hari Ini, Ada Paket Data Unlimited Telkomsel dan Disney+ Mulai Rp 100.000

Film seperti Black Widow telah dijadwalkan ulang, sementara film lain, termasuk Mulan dan film Pixar mendatang Soul, sedang ditayangkan pertama kali di layanan streaming Disney+.

"Reorganisasi ini akan mempercepat pertumbuhan kami dalam direct to consumer yang dinamis, yang merupakan kunci masa depan perusahaan kami," ujar Bob Chapek, Kepala Eksekutif Disney mengutip Tech Crunch.

Menurutnya struktur organisasi baru dengan pembuatan konten yang berbeda dari distribusi akan memungkinkan Disney untuk menjadi lebih efektif dan gesit dalam mewujudkan keinginan konsumen.

Serta bisa menyampaikan dengan cara yang mereka sukai untuk mengonsumsinya.

Baca Juga: Berikut Cara Mudah Hubungkan Disney+ Hotstar ke Smart TV Kalian

"Di bawah struktur baru ini, mesin kreatif kelas dunia Perusahaan kita akan dapat berfokus sepenuhnya pada pengembangan dan produksi konten orisinal yang hebat," lanjutnya.

Produksi materi baru Disney akan dikelompokkan dalam tiga kelompok yaitu studio, hiburan umum, dan olahraga.

NexTren.com
Kama

Disney Plus Hotstar telah resmi diluncurkan di Indonesia

Studio akan menjalankan semua aktivitas pengembangan perusahaan untuk live action dan produksi animasi yang berasal dari Walt Disney Animation Studios, Pixar Animation Studios, Marvel Studios, Lucasfilm, 20th Century Studios dan Searchlight Pictures.

Hiburan Umum akan melayani fungsi yang sama dengan produksi 20th Televisions dan ABC Signature serta Touchstone Televisions.

Baca Juga: Perbandingan Kuota Data untuk Nonton Netflix vs Disney+, Lebih Irit Mana?

Hiburan umum juga akan berfokus pada tayangan di divisi berita Disney Channels, Freeform, FX, dan National Geographic.

Disney mengatakan, olahraga akan fokus pada ESPN dan produksi olahraga, termasuk acara langsung dan orisinal, dan materi yang berhubungan dengan olahraga tanpa naskah untuk saluran kabel, ESPN + dan ABC.

Dengan adanya perubahan ini, kepemimpinan grup tidak akan berubah.

Alan F. Horn dan Alan Bergman, Peter Rice, dan James Pitaro masih mempertahankan posisi masing-masing di dalam organisasi.

Baca Juga: Asyik! Film Mulan Resmi Tayang 4 Desember Nanti di Disney+ Hotstar

Pengawasan operasi untuk struktur operasional baru yang luar biasa besar ini adalah Kareem Daniel, yang sebelumnya memimpin operasi produk konsumen, permainan, dan penerbitan perusahaan.

Melansir TechCrunch, struktur baru segera berlaku efektif dan mengharapkan transisi ke pelaporan keuangan di bawah struktur ini pada kuartal pertama tahun fiskal 2021.

Perusahaan berencana mengadakan pertemuan investor pada 10 Desember untuk mengungkap lebih banyak strategi langsung ke konsumen.

(*)

Editor : Kama

Sumber : TechCrunch

Baca Lainnya