KOMPAS.com - Pendiri Microsoft Bill Gates adalah orang yang doyan membaca. Perpustakaan di rumahnya terisi dengan aneka macam buku langka yang dipilih secara khusus oleh penyuplai buku kepercayaan.Oleh karena itu, tak mengherankan bahwa Gates yang juga merupakan orang terkaya di dunia ini pernah merogoh kocek sebesar 30,8 juta dollar AS atau lebih dari Rp 400 miliar untuk membeli sebuah buku istimewa.Sebagaimana dirangkum Kompas Tekno dari Business Insider, Selasa (14/6/2015), buku bernama “Codex Leicester” yang menjadi buku termahal di dunia setelah dibeli Gates itu sebenarnya bukan “buku” hasil cetakan, melainkan sebuah jurnal berisi gambar dan tulisan tangan dari Leonardo da Vinci.Isi pikiran dan ide-ide Da Vinci, seorang seniman sekaligus ilmuwan jenius di masa Renaissance, tertuang dalam ke-72 halaman buku catatan yang ditulis antara tahun 1506 hingga 1510 itu.
Codex Leicester dianggap sebagai bagian terpenting dari rangkaian 30 jurnal ilmiah yang pernah ditulis oleh Da Vinci semasa hidup. Di dalamnya, Da Vinci merinci hal-hal yang terkait dengan air serta hubungan planet bumi, bulan, dan matahari.Gates biasa membuka manuskrip berharga miliknya itu agar bisa dilihat publik setahun sekali. Dalam musim panas di AS tahun ini pun, sang miliuner tersebut meminjamkan Codex Leicester ke Minneapolis Institute of Arts dan dijadwalkan tiba di North Carolina Museum of Arts pada 30 Augustus mendatang.Sebelum di Minneapolis, Codex Leicester telah lebih dulu dipajang di Phoenix Art Museum.