Laporan Wartawan Nextren, Husna Rahmayunita
Nextren.grid.id – Tersedia banyak pilihan aplikasi chatting yang ditawarkan untuk pengguna gadget, salah satunya WhatsApp.
Aplikasi dengan logo gagang telepon dalam lingkaran tersebut menjadi favorit masyarakat modern.
Sebab, WhatsApp memberikan layanan komunikasi efektif dan efisien.
Bak aplikasi lain, WhatsApp pun terus memperbaiki diri dengan cara memperbarui fitur-fitur layanannya.
Hal inilah yang menyebabkan orang setia menggunakan WhatsApp.
(BACA:7 Rekomendasi Hape dengan Bodi Slim di Tahun 2018 Ini Layak Lirik)
Sayangnya, kabar kurang menyenangkan datang dari aplikasi yang telah didownload lebih dari 1 Milyar pengguna di Google Store itu.
Dikutip dari laman theverge, seorang kriptografer (ahli kode rahasia) asal Jerman menemukan cara mudah untuk menyusup ke grup WhatsApp.
Periset tersebut menemukan kekurangan dalam sistem keamanan WhatsApp yang ia sampaikan dalam konferensi Real World Crypto, seperti laporkan Wired.
Siapapun dapat mengontrol server aplikasi dan dengan mudah dapat memasukkan orang baru ke grup tanpa memerlukan izin.
(BACA:11 Merek Smartphone Ini Dukung 4.5G, di Indonesia Sudah Bisa Dipakai)
Saat orang baru masuk grup, obrolan dari setiap pengguna secara otomatis akan berbagi kunci rahasia.
Dalam kondisi itu, tersedia akses penuh ke semua pesan di masa depan. Kemudian, seolah-olah anggota baru akan mendapat izin dari admin untuk bergabung.
Anggota baru pun dapat membaca semua pesan baru dan membacanya.
Di sisi lain, petugas keamanan Facebook, Alex Stamos menanggapi hal tersebut dengan santai.
(BACA:Restoran Fast Food Akan Gunakan Robot Karena Gaji Karyawan Makin Naik?)
Stamos menyatakan ada banyak cara untuk memeriksa dan memverifikasi anggota kelompok baru.
Anggota kelompok dengan mudah dapat melihat siapa yang bergabung dalam obrolan, jadi secara otomatis dapat mengetahui penyadap yang sebenarnya.
Moxie Marlinspike, seorang peneliti keamanan yang melisensi protokol WhatsApp pun berpendapat tak ada salahnya jika membangun keamanan lebih untuk WhatsApp di masa yang akan datang.
Bagaimana menurut kalian? (*)