Nextren.com -Selama pandemi, masyarakat memiliki sebuah kebiasaan baru yaitu menggunakan masker.
Awal dari Covid-19 hadir, masker terjual habis dan terjadi juga penimbunan masker yang dijual kembali dengan harga yang cukup mahal.
Covid-19 bisa tersebar dari droplet sehingga masker cukup penting untuk melindungi daerah sensitif seperti wajah.
Masker juga memiliki beragam jenisnya, dikatakan yang paling aman ialah masker N95.
Baca Juga: StartUp Jepang Buat Teknologi Masker Untuk New Normal, Canggih Loh!
Seperti pemakaian masker lainnya, masker tidak bisa digunakan seharian penuh termasuk saat menggunakan masker N95.
Sebuah temuan baru menemukan masker N95 dapat di isi ulang daripada dibuang.
Temuan sistem ini diusulkan dari Technion-IIT di Israel dan Tata Institute of Fundamental Research di India.
Kedua perusahaan tersebut membuatnya karena melihat pemakaian masker N95 yang kurang efektif dari waktu ke waktu.
Baca Juga: Uber Siapkan Teknologi Pendeteksi Driver Atau Penumpang Pakai Masker
Masker N95 menggunakan penyaringan mekanis, di mana partikel-partikel terperangkap dalam matriks serat mikroskopis, dan penyaringan elektrostatis, di mana partikel-partikel tertarik ke permukaan yang membawa muatan statis.
Kombinasi metode ini membuat masker N95 sangat efektif, tetapi muatan elektrostatis, seperti muatan lainnya, menghilang seiring waktu saat udara dan kelembapan melewatinya.
Meskipun dekontaminasi melalui UV atau suhu tinggi dapat membantu mencegah filter mekanis menjadi cawan petri kecil, mereka tidak melakukan apa pun untuk memulihkan muatan elektrostatis yang bertindak sebagai penghalang kedua untuk masuk.
Baca Juga: Ada Marketplace Khusus Jual Beli Masker Automate.id, Harganya Mulai Rp 1600 Saja
Dalam sebuah makalah yang diterbitkan dalam jurnal Physics of Fluids, Dov Levine dan Shankar Ghosh mengatakan dari Technion dan Tata, menunjukkan kemungkinan untuk mengisi ulang filter N95 ke titik di mana ia mendekati tingkat kemanjuran off-the-shelf.
Yang diperlukan hanyalah menempatkan filter di antara dua elektroda pelat dan menerapkan medan listrik yang kuat."Kami menemukan bahwa total muatan yang disimpan pada masker sangat bergantung pada waktu pengisian, dengan nilai murni hampir tercapai kembali setelah pengisian 60 menit pada 1000V," ujar para peneliti dalam makalah mereka mengutip TechCrunch.
Baca Juga: Sialnya Pria Palembang Ini, Beli Masker Rp 36,4 Juta di Instagram Ternyata Dikirimi Batu Bata
Namun, kecil kemungkinan petugas layanan kesehatan akan membongkar masker mereka setelah setiap giliran kerja.
Peneliti juga menjajaki kemungkinan masker dengan baterai internal yang mengisi ulang dirinya sendiri secara konstan.
Masker N95 tersebut belum cukup siap untuk digunakan, IEEE Spectrum meminta kepada Peter Tsai, pembuat N95 yang bisa di isi daya, untuk menguji keefektifan filtrasi."Meskipun tidak akan ada di rumah sakit besok atau minggu depan, tim mencatat yang terpenting, metode kami dapat dilakukan dengan menggunakan peralatan dan bahan yang tersedia sehingga dapat digunakan baik di lingkungan perkotaan maupun pedesaan,"ungkap Tsai.
(*)