Nextren.com - Huawei diprediksi bisa saja mundur dari persaingan pasar smartphone dunia.
Hal tersebut disampaikan oleh Ming-Chi Kuo, selaku analis di perusahaan TF International Securities.
Nama Kuo sebenarnya sudah melekat sebagai analis dari produk-produk Apple sejak beberapa tahun lalu.
Namun dengan ungkapannya kali ini, menggambarkan bahwa kondisi Huawei sudah mulai diperhatikan juga oleh Kuo.
Dilansir dari PhoneArena, pernyataan Kuo tersebut diketahui akibat dari memanasnya kondisi Huawei di daratan Amerika Serikat.
Baca Juga: Qualcomm Minta AS Agar Izinkan Jual Chip Bagi Perangkat Huawei
Seperti yang kita tahu, Huawei telah masuk ke dalam daftar pemblokiran AS sejak tahun 2019 yang diperpanjang sampai tahun 2021.
Hal itu pun telah menyebabkan hilangnya layanan Google di smartphone Huawei yang saat ini menggunakan AppGallery sebagai alternatifnya.
Selain itu, pembatasan terbaru dari AS untuk perusahaan asal Tiongkok itu pun semakin ketat.
Baca Juga: Paten Smartphone Huawei Miliki Layar Kecil di Bagian Belakang
Seperti kita ketahui, Amerika Serikat sudah memutuskan untuk menghambat Huawei untuk urusan pembuatan chipset dengan cara memblokir Taiwan Semiconductor Manufacturing Company (TSMC) dari produksi pembuatan chipset untuk Huawei.
Ya, TSMC merupakan perusahaan yang digunakan oleh Huawei untuk memproduksi mayoritas chipset Kirin.
Dengan begitu, besar kemungkinan kalau Huawei akan kewalahan jika kebijakan ini mulai berlaku per tanggal 15 September 2020.
Kabar ini juga sempat dikonfirmasi oleh Richard Yu, selaku CEO Huawei saat perhelatan acara China Information Technology Summit 2020.
Baca Juga: Meski Dibokir As, Aplikasi di Huawei Seri Lama Akan Tetap Dapat Update
"Dalam hal produksi semikonduktor, Huawei tidak berpartisipasi dalam investasi pada aset berat di bidang ini; kami hanya melakukan desain chip tetapi melewatkan produksi chip," ungkap Richard Yu, dikutip dari Engadget.
Lebih lanjut, prediksi Kuo kali ini nampaknya juga sudah dibuat lebih jauh sebagai gambaran jelas untuk Huawei.
Kuo menilai dengan kondisi seperti ini, Huawei memiliki kemungkinan mengalami penurunan penjualan global sebanyak 75 persen pada tahun 2021.
Baca Juga: Produk China Dimusuhi Lagi, Huawei Bakal Didepak Dari Program Pengembangan 5G India
Apalagi, Huawei saat ini telah menetapkan standar tinggi pada perangkat-perangkatnya yang bisa membuat biaya produksi lebih tinggi.
Oleh karena itu, Kuo menyebutkan kalau Huawei perlu menurunkan harga suku cadang mereka tahun depan dengan risiko adanya perlambatan teknologi di perangkat-perangkatnya.
Skenario tersebut dinilai Kuo adalah yang terbaik dibandingkan harus merasakan hasil terburuk yakni keluar dari pasar smarpthone.
Pada akhir laporan, Kuo memprediksi kalau akan ada perusahaan yang diuntungkan dari kondisi Huawei sekarang antara lain, Apple, Oppo, Vivo, dan Xiaomi.
(*)