Nextren.com -Seperti yang diketahui, aplikasi Cina di India telah diblokir atau dilarang keberadaannya.
Sekitar 59 aplikasi Cina yang ada di Google Play India akan dihapuskan.
Hal ini pun dituruti brand smartphone china, Xiaomi.
Xiaomi mengatakan versi baru MIUI tanpa aplikasi yang diblokir akan diluncurkan secara bertahap selama beberapa minggu ke depan di negara tersebut.
Baca Juga: Xiaomi Hadirkan Paten Smartphone Dengan 3 Kamera Selfie Pop Up
MIUI menghadapi komplikasi serius setelah Mi Browser Pro dilarang di India.
Tidak ada aplikasi yang akan berfungsi di ponselnya lagi dan versi baru MIUI sedang bekerja dengan tidak ada aplikasi yang diblokir itu.
Menyusul peluncuran smartphone Xiaomi Redmi Note 9 dan Redmi 9 Prime di negara tersebut, perusahaan mengatasi masalah yang timbul pada Clean Master juga.
Informasi ini bersumber dari Twitter Xiaomi India.
Baca Juga: Tambah Lagi Daftar Aplikasi Diblokir, Xiaomi Browser Hilang di India
Dalam tweet-nya terdapat sebuah surat yang tertulis"Harap diperhatikan bahwa Clean Master adalah nama industri yang umum".
MIUI memiliki aplikasi pembersihnya sendiri dan Xiaomi tidak menggunakan aplikasi Clean Master yang telah diblokir oleh pemerintah India.
Surat tersebut melanjutkan bahwa aplikasi MIUI Cleaner asli hanya menggunakan batasan yang ditetapkan oleh aplikasi Clean Master.
Baca Juga: Mi 10 Pro Plus Akan Menjadi Xiaomi Pertama dengan Fast Charging 120 Watt?
Manu Kumar Jain juga menanggapi kritik atas Clean Master yang sudah diinstal sebelumnya di perangkatnya.
Ia mengatakan pihaknya sudah tidak lagi menggunakan aplikasi Clean Master yang telah dibuat oleh pemerintah India.
Ini berarti semua perangkat Xiaomi yang baru dan akan datang tidak akan diinstal sebelumnya dengan aplikasi Mi yang dilarang.
Baca Juga: Xiaomi Redmi 9 Prime Akan Hadir di India, Resolusi Layarnya FHD+ dan Baterai 5020mAh
Mengutip Gizchina, perusahaan berkata, "Mengembangkan perangkat lunak, mengujinya, dan menerapkannya di smartphone adalah proses yang memakan waktu dan kami menghargai kesabaran Anda."
Surat terbuka dari Xiaomi India diperpanjang untuk memperindah perjanjian brand dengan semua privasi data dan persyaratan keamanan di bawah Hukum India.
Selain itu, Xiaomi menanggapaiMi Browser yang diserang baru-baru ini karena mengumpulkan informasi pengguna dan meneruskannya ke server China.
Namun, perusahaan membantah tuduhan tersebut dalam tweet-nya juga.
(*)