Nextren.com -Kasus hacker akun Twitter tokoh-tokoh besar dunia sudah mengungkap tiga orang terduga sebagai pelakunya.
Mereka adalah Graham Clark (17), Nima Fazeli (22), dan Mason Sheppard (19).
Graham Ivan Clark, ternyata pada tahun lalu pernah ketahuan mencuri Bitcoin senilai ratusan ribu dolar.
Menurut sebuah profil di The New York Times pada tahun 2019, peretas secara jarak jauh mengambil alih kendali telepon milik Greg Bennett, seorang investor teknologi yang menetap di Seattle.
Baca Juga: Tiga Orang Pemuda Jadi Otak Dibalik Peretasan Akun Twitter Tokoh Dunia
Mereka berhasil mencuri 164 Bitcoin, yang bernilai 856.000 USD pada saat itu dan akan bernilai 1,8 juta USD pada saat ini.
Bennett menerima catatan pemerasan yang ditandatangani oleh Scrim, yang diduga sebagai salah satu nama alias Clark di Online.
Laporan NYT mengatakan pada bulan April, Dinas Rahasia menyita 100 Bitcoin dari Clark.
Beberapa minggu kemudian, Bennett menerima surat yang menjelaskan bahwa Dinas Rahasia telah memulihkan 100 Bitcoin-nya.
Baca Juga: Gambar Asli Galaxy Z Fold 2 Terungkap, Sesuai Dengan Bocoran Render!
Surat itu mengutip kode yang sama dengan koin yang disita dari Clark.
Seorang agen Dinas Rahasia memberi tahu Bennett seseorang yang mencuri Bitcoin-nya tidak ditangkap karena dia masih di bawah umur.
Menurut NYT, kurang dari dua minggu setelah Dinas Rahasia merebut 100 Bitcoin dari Clark, ia mulai mengerjakan pencurian Twitter.
Tampaknya Clark memulai kariernya sebagai penjahat dunia maya dengan menipu sesama pemain Minecraft agar membeli nama atau jubah digital yang tidak pernah ia sediakan.
Baca Juga: Setelah Twitter Dihack, Youtuber Chandra Liow Juga Terkena Hacking
Mengutip Engadget, minatnya kemudian diperluas ke Fortnite, cryptocurrency dan forum peretas online.
Pada saat Clark ditangkap karena retas Twitter bulan lalu, dia tinggal di apartemennya di Tampa, lengkap dengan pengaturan permainan yang mahal.
Tetangganya mengatakan dia mengendarai BMW Seri 3 putih, dan dia muncul di Instagram dengan barang-barang seperti sepatu desainer dan Rolex bertatahkan permata.
Baca Juga: Kasus Hacking di Twitter Sedang Diselidiki, Targetnya Ada 130 Akun
Clark dalam menghacking Twitter menggunakan aplikasi pecakapan bernama Slack.
Ia memakai metode social engineering untuk menipu karyawan Twitter.
Melalui Slack, Clark berhasil mendapat akses ke sistem back-end Twitter untuk memperoleh informasi mengenai seluruh pengguna Twitter.
(*)