CEO Epic Games Kecam Monopoli Absolut di Play Store dan AppStore

Sabtu, 25 Juli 2020 | 13:20
Forbes

CEO Epic Games, Tim Sweeney

Nextren.com - Epic Games merupakan perusahaan yang bergerak dibidang industri VIDEO game.

Namanya makin dikenal sejak adanya game Fortnite yang dirilis pada tahun 2017 lalu.

Kendati demikian, CEO Epic Games, Tim Sweeney memberikan kritik kepada dua perusahaan yakni Apple dan Google.

Hal ini disebabkan oleh penilaiannya yang menganggap kalau keduanya telah melakukan "monopoli absolut".

Baca Juga: Ajari Pemain Fortnite Curang, Vlogger Ini Kena Gugatan Epic Games

Sweeney menilai bahwa kehadiran Google Play Store dan AppStore telah membuat pengembang aplikasi tidak memiliki opsi lain dalam mendistribusikan layanannya.

"Mereka mencegah seluruh kategori bisnis dan aplikasi untuk bisa memakai ekosistem penyebaran lainnya," ungkapnya.

Lebih lanjut, ia pun mengecam pembiayaan sebesar 30 persen bagi para pengembang yang meletakkan aplikasinya di dua platform penjualan aplikasi tersebut.

Baca Juga: Berhenti Sekolah, Pemuda Ini Jadi Gamer dengan Pendapatan Ratusan Juta

Sweeney pun membandingkannya dengan Epic Games Store yang diluncurkan pada tahun 2018.

Meski hadir untuk platform Windows dan Mac, namun Epic Games Store diklaim memiliki aturan yang tidak sekejam itu.

Platform penjualan gamenya itu hanya menerapkan biaya sebesar 12 persen untuk pembelian di dalam aplikasi.

Selain itu, Fortnite yang saat ini sudah bisa dimainkan di platform mobile pun pernah berupaya menghindari biaya 30 persen yang dijalankan oleh Play Store dan AppStore.

Baca Juga: Harus Coba! Inilah Deretan Game Battle Royale yang Rilis Tahun 2020

Epic Games kala itu menggunakan situs web Fortnite yang bisa langsung diunduh oleh pengguna.

Kendati begitu, sekarang Fortnite sudah bisa kalian temukan di dua platform penjualan aplikasi tersebut.

Sweeney berdalih kalau penggunaan skema download lewat situs membutuhkan proses yang rumit.

Maka dari itu, Epic Games rela meletakkan Fortnite di Google Play Store dan AppStore.

Baca Juga: Fortnite dan TikTok Bekerja Sama Menggelar Kontes Emote Lucu

"Google pada dasarnya sengaja menahan toko-toko yang bersaing dengan memiliki hambatan dan penghalang antarmuka pengguna," tutur Sweeney.

Kritik terhadap Apple dan Google terhadap aturan biaya 30 persen ini pun bukanlah yang pertama.

Pada bulan Maret lalu, CEO Spotify, Daniel Ek mengajukan keluhan persaingan yang tidak adil dan membuat perusahaannya harus menaikkan biaya langganan premium aplikasinya.

(*)

Tag

Editor : Wahyu Subyanto