Nextren.com - TikTok merupakan aplikasi besutan ByteDance yang saat ini sedang dalam kondisi terancam.
Pasalnya, aplikasi berbasis video pendek ini dilaporkan sudah dalam pantauan untuk masuk ke dalam radar pemblokiran Amerika Serikat.
Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo melaporkan bahwa Presiden Donald Trump tengah mempertimbangkan untuk melarang aplikasi media sosial asal Tiongkok di negaranya.
"Kami menganggap ini sangat serius, kami tentu saja melihat TikTok," tutur Pompeo saat diwawancara.
Baca Juga: Aplikasi Remove China Apps Sedang Viral, Bisa Hapus Semua Aplikasi Buatan China
Pasalnya TikTok merupakan aplikasi asal Tiongkok yang jumlah penggunanya cukup tinggi di Amerika Serikat.
Selain itu, pihak Amerika Serikat pun menduga bahwa TikTok telah melakukan pelanggaran berupa pencurian data.
Pompeo tidak segan-segan untuk mengatakan secara langsung dugaan tersebut, sebab perusahaan asal China seperti Huawei dan ZTE pun sudah mengalami pemblokiran di AS.
Baca Juga: Aplikasi Kloningan TikTok Dihapus Oleh Google Karena Banyak Plagiat
"Kami menyatakan ZTE berbahaya bagi keamanan nasional Amerika, kami telah melakukan," tutur Pompeo, seperti yang dikutip dari ArsTechnica.
Ia menambahkan kalau keyakinannya terhadap penyalahgunaan yang dilakukan oleh TikTok akan ditemukan dalam waktu dekat.
Bukan yang Pertama
Tuduhan yang diberikan Amerika Serikat kepada TikTok ini bukanlah hal yang pertama dilakukan.
Baca Juga: Tentara AS Larang Prajuritnya Main TikTok Karena Takut Dimata-matai
Pada bulan Oktober tahun lalu, Senator AS pun sempat mengatakan bahwa akan melarang penggunaan TikTok.
Selain itu, prajurit militer laut Amerika (U.S Navy) pun sudah dilarang untuk menggunakan aplikasi TikTok saat bekerja ataupun tidak.
Kala itu pihak militer Amerika meminta agar Direktur Intelijen Nasional untuk meluncurkan penyelidikan ke TikTok dan perusahaan induknya ByteDance.
"Ketentuan layanan dan kebijakan privasi TikTok menggambarkan bagaimana ia mengumpulkan data dari penggunanya dan perangkat mereka, termasuk konten dan komunikasi pengguna, alamat IP, data terkait lokasi, pengidentifikasi perangkat, cookie, metadata, dan informasi pribadi sensitif lainnya," tulis senator pada saat itu.
Baca Juga: Tragis! Seleb TikTok India Umur 16 Tahun Dengan 1,1 Juta Follower Bunuh Diri di Kamarnya
Bantahan TikTok
Adanya kabar ini pun langsung direspon oleh TikTok sebagai perusahaan yang telah dituduh oleh Amerika Serikat.
"Kami selalu memprioritaskan pengalaman aplikasi yang aman dan nyaman untuk pengguna. Kami pun tidak pernah memberikan data pengguna kepada pemerintah Tiongkok, kami juga tidak akan melakukannya jika diminta," ujar perusahaan, dikutip dari Ubergizmo.
Lebih lanjut, pihak perusahaan menjelaskan bahwa pihak TikTok tidak memiliki prioritas yang lebih tinggi selain mempromosikan pengalaman aplikasi yang aman dan nyaman kepada pengguna.
Baca Juga: Ini Bahaya TikTok, Bisa Intip Password dan Rekening di Memori Hape
Sudah Diblokir India
Jika rumor ini benar, maka TikTok akan menghadapi permasalahan yang lebih berat mengingat aplikasinya sudah diblokir di India.
Hal tersebut dikarenakan konflik yang terjadi antar militer India dan Tiongkok diperbatasan Himalaya awal Juni lalu.
Baca Juga: Dugaan Pencurian Data TikTok Ramai di Indonesia, Tuduhan Amerika Benar?
ByteDance sebagai pengembang TikTok pun telah memperkirakan akan kehilangan keuntungan yang cukup besar.
Melansir dari Android Authority, laporan dari Caixin mengklaim kalau TikTok akan kehilangan 6 miliar USD atau sekitar 87 miliar Rupiah akibat pemblokiran ini.
(*)