Dugaan Pencurian Data TikTok Ramai di Indonesia, Tuduhan Amerika Benar?

Jumat, 03 Juli 2020 | 09:33
theverge.com

TikTok

Laporan wartawan Nextren, Fahmi Bagas

Nextren.com- Aplikasi TikTok tengah mengalami kelajuan yang signifikan untuk jumlah penggunanya.

Lembaga analisis AppAnnie mencatat ada sekitar 625 juta pengguna aktif TikTok di seluruh dunia.

Kendati demikian, rumor-rumor yang tidak sedap pun menghiasi keberadaan TikTok.

Beberapa hari lalu di Indonesia pun muncul sebuah utas dari lini masa media sosial Twitter.

Baca Juga: TikTok Punya Saingan Baru Bernama Zynn, Penggunanya Bisa Dibayar Rp 1,5 Juta

Akun dengan nama @SoundofYogi membuat status bersambung dengan tajuk "PLEASE UNINSTALL TIKTOK".

Pada isi cuitannya, ia menuliskan kalau aplikasi TikTok telah mengoleksi data-data dari pengguna.

Ia juga menambahkan kalau ada beberapa data yang dicuri seperti perangkat keras ponsel, aplikasi, hingga ke nama wifi.

Tersematnya snippets code pada aplikasi TikTok juga diduga oleh akun dengan nama pengguna Yogi Natakusuma tersebut.

Baca Juga: Twitter Kepergok Sebarkan Informasi Pribadi Akun Bisnis Penggunanya

Berdasarkan pantauan Nextren, tweet itu pun telah mendapatkan atensi warganet hingga puluhan ribu pengguna.

Dugaan pun diperkuat dengan unggahan yang hampir sama dari salah satu pengguna Twitter @YourAnonCentral.

Baca Juga: Tragis! Seleb TikTok India Umur 16 Tahun Dengan 1,1 Juta Follower Bunuh Diri di Kamarnya

Akun yang memiliki 6,4 juta pengikut itu mengunggah sebuah postingan dengan caption sebagai berikut:

"Hapus TikTok sekarang, jika kamu tahu ada orang yang menggunakannya, maka jelaskan kalau itu (TikTok) yang dijalankan oleh Pemerintah China yang menjalankan operasi mata-mata secara masif".

Di unggahannya itu, akun yang mengatasnamakan dirinya Anonymous tersebut menyematkan cuitan lain dari @d1rtydan yang menggunggah bukti-bukti pencurian data yang dilakukan oleh TikTok.

Apa yang terjadi di Twitter sekarang sepertinya mengungkapkan kecurigaan Amerika Serikat yang telah terjadi sejak tahun lalu.

Baca Juga: India Blokir 59 Aplikasi Asal Tiongkok Termasuk TikTok, Setelah Militernya Bentrok

Diketahui bahwa sejumlah pengusaha seperti CEO Reddit, Steve Huffman sempat mengatakan kalau TikTok adalah aplikasi parasit.

Selain itu, ByteDance sebagai pengembang TikTok diketahui memiliki dua jenis aplikasi yang serupa yaitu TikTok dan Douyin.

Douyin adalah aplikasi yang digunakan khusus untuk masyarakat Tiongkok dan memiliki kebijakan tersendiri di dalamnya.

Baca Juga: Ini Bahaya TikTok, Bisa Intip Password dan Rekening di Memori Hape

Beberapa waktu lalu sempat ada kabar kalau aplikasi tersebut tidak boleh menggunakan Bahasa Kanton.

Douyin juga memiliki aturan-aturan sendiri yang berbeda dengan TikTok yang digunakan oleh masyarakat global.

(*)

Editor : Wahyu Subyanto

Baca Lainnya