Tips Memilih Monitor yang Tepat untuk Bekerja Dari Rumah dan Memaksimalkan Kerja Jarak Jauh

Kamis, 11 Juni 2020 | 16:34
Dell

Bekerja berlama-lama di depan monitor bisa membuat lebih produktif dan sehat dibanding di laptop

Nextren.com - Banyak perusahaan terpaksa mendadak menerapkan cara bekerja jarak jauh bagi para karyawannya.

Bahkan bagi beberapa industri, ini menjadi pengalaman pertama menerapkan sistem bekerja dari rumah.

Akan tetapi, penerapan sistem kerja dari rumah yang terburu-buru ini, justru membuat banyak karyawan malah bekerja 8-12 jam sehari menggunakan laptop.

Kondisi ini tidak ideal, apalagi saat mengerjakan banyak dokumen dan harus berganti-ganti aplikasi selama berjam-jam.

Monitor menjadi kebutuhan agar bisa bekerja secara efektif dari rumah, karena monitor dapat meningkatkan pengalaman bekerja, produktivitas bahkan berpengaruh ke aspek kesehatan bagi para karyawan.

Baca Juga: Aplikasi Kloningan TikTok Dihapus Oleh Google Karena Banyak Plagiat

Martin Wibisono, Director Dell Technologies South Asia dan Asia Emerging Markets, dalam keterangannya kepada Nextren, menmberikan tips untuk memilih monitor yang tepat untuk kebutuhan bekerja dari rumah.

1. Ukuran Layar dan Resolusi

Langkah penting pertama adalah tentukan ukuran layar dan resolusi yang tepat.

Bidang layar yang lebih luas untuk melihat dan melakukan lebih banyak hal, terbukti dapat meningkatkan produktivitas.

Ukuran layar yang umum digunakan untuk sebagian besar pekerjaan kantor, termasuk email, penelusuran Internet, dan dokumen Microsoft Office, adalah antara 24 dan 32 inci.

Jika prioritasnya adalah ruang layar yang lebih besar dan lebih luas, mungkin Anda harus mempertimbangkan menggunakan lebih dari satu monitor atau sebuah monitor melengkung ekstra lebar (ultrawide curved), umumnya antara 34 hingga 49 inci.

Baca Juga: ASUS Luncurkan Laptop Gaming Ringan ROG dan TUF Gaming Terbaru Bagi Gamer Serius

Monitor dengan bingkai (bezel) ultra tipis sangat ideal untuk membuat konfigurasi multi-monitor yang mulus, sehingga tidak terlalu terganggu dengan batas bingkai antar layar.

Pekerja jasa finansial, pengembang software, dan ilmuwan data biasanya akan lebih nyaman bekerja menggunakan satu monitor berlayar besar (43 hingga 49 inci).

Mereka butuh untuk melihat sejumlah besar data di ruang kerja mereka.

Mereka juga biasanya lebih suka monitor yang bisa terhubung dan menampilkan konten dari beberapa PC.

Ukuran layar dan resolusi saling berkaitan erat.

Dengan piksel yang lebih banyak di setiap inci monitor, maka pengguna akan mendapatkan gambar yang lebih realistis dan tajam.

Baca Juga: Ini Alasan Sharp Hadir Lagi Lewat 2 Smartphone Flagship di Indonesia

Dell
way

Ilustrasi ragam port di monitor kerja

Resolusi yang lebih tinggi direkomendasikan untuk monitor yang lebih besar.

Contohnya, layar QHD 27 inci (2560 x 1440), layar 4K 32 inci (3840 x 2160) dan layar WQHD 34 inci (3440 x 1440) adalah ukuran dan resolusi yang direkomendasikan dengan lebih dari 100 piksel per inci.

Resolusi monitor QHD 2560 x 1440p akan menghasilkan 1,77 kali piksel lebih banyak, untuk melihat semua detil gambar dengan lebih jelas, dibandingkan monitor resolusi FHD 1920 x 1090p.

Baca Juga: Kisah Ojol Jalani New Normal, Harus Pakai Protector Mirip Gatot Kaca

2. Ergonomis dan Kesehatan

Karyawan yang bekerja dari jarak jauh (remote) biasanya memiliki jam kerja yang lebih lama, sehingga sangatlah penting memiliki peralatan kerja yang tepat untuk mendukung kesejahteraan mereka.

Menurut riset dari Forrester, sebanyak 92% karyawan percaya bahwa monitor yang dioptimalkan secara ergonomis, penting untuk meningkatkan produktivitas mereka.

Memicingkan mata ke layar atau membungkuk ke arah monitor, dapat menyebabkan postur badan yang buruk, masalah punggung, dan mata lelah.

Baca Juga: OPPO Hadirkan Enco W11 Disney and Pixar’s Toy Story Edition, Kolaborasi Lagi Dengan Disney

Maka untuk membantu mengatasi masalah-masalah tersebut, sangat penting untuk memilih monitor serbaguna yang ketinggian dan kemiringannya bisa diatur untuk memastikan postur badan yang tepat dan jarak pandang yang sejajar.

Monitor yang dioptimalkan secara ergonomis akan memungkinkan Anda untuk menyesuaikan ketinggian, kemiringan, dan memutar monitor ke posisi ideal yang Anda inginkan

Seperti perangkat elektronik lainnya, monitor memancarkan cahaya biru rendah, yang membuat mata lelah ketika dilihat dalam jangka waktu lama.

Pilihlah monitor dengan cahaya biru rendah dan teknologi bebas flicker untuk mengurangi emisi cahaya biru dan gambar berkedip-kedip untuk mengoptimalkan kenyamanan mata.

Baca Juga: Striker Liverpool Mo Salah, Pamer Smartphone OPPO Reno3 Pro

3. Konektivitas

Selanjutnya, pertimbangkan apa saja perangkat yang akan dihubungkan ke monitor baru Anda dan pastikan kompatibilitas semua port laptop Anda.

Port umum yang terdapat di laptop saat ini termasuk HDMI, USB-C, dan Thunderbolt 3.

Anda dapat mengurangi kabel yang berantakan dan pengaturan meja kerja yang rapi dengan monitor USB-C, sehingga pengguna bisa mengisi baterai laptop dan mentransfer data, sinyal audio, dan video, semuanya hanya dari satu kabel.

Konektivitas USB-C memang bisa Memenuhi semua kebutuhan video, data, dan daya dalam satu kabel, sekaligus mengurangi kabel yang berantakan.

Selain itu, jika ada aksesoris lain yang ingin dihubungkan ke monitor, seperti keyboard dan mouse, webcam, headset atau mengisi baterai ponsel, maka pastikan Anda memilih monitor yang memiliki beberapa port USB.

Salah satu contohnya di monitor Dell ada yang menyediakan empat port USB, sehingga Anda bisa menghubungkan monitor ke lebih banyak perangkat.

Baca Juga: Cara Daftar Paket POWER UP Smartfren, Bisa Dapat Bonus Kuota Terus Menerus

4. Efisiensi Energi

Seperti peralatan rumah lainnya, efisiensi energi juga penting.

Monitor yang memiliki sertifikasi konsumsi daya rendah, seperti Energy Star atau EPEAT bisa menghemat tagihan utilitas tahunan hingga USD 52 atau setara dengan Rp 754,0002.

Monitor canggih juga menawarkan berbagai fitur yang dapat mengurangi konsumsi daya, dengan cara mematikan monitor atau sleep mode setelah tidak aktif beberapa saat.

Baca Juga: Data Real Waze Tentang Tren Lalu Lintas Ramadan 2020, DKI Turun 72 Persen

5. Warna

Cakupan, akurasi, dan kalibrasi warna adalah faktor-faktor penting yang harus dipertimbangkan, saat membeli monitor untuk pekerjaan di bidang kreatif, seperti fotografi dan videografi. Untuk pekerjaan yang mengutamakan warna, pilihlah monitor yang tidak hanya menyediakan gamut warna yang lebih luas, tetapi juga akurasi warna yang sebenarnya.

Ada beragam cakupan warna seperti sRGB, Adobe RGB, dan DCI-P3.

Dengan cakupan warna terluas, DCI-P3 bisa menampilkan warna yang lebih banyak dan gambar yang lebih kaya.

Sedangkan untuk para profesional yang menginginkan kinerja warna optimal, memilih monitor dengan cakupan DCI-P3 lebih dari 95% dengan kalibrasi pabrikan dapat membantu pekerjaan yang mengutamakan warna.

Lalu bagi profesional yang membutuhkan kinerja warna terkalibrasi, maka pilih monitor dengan colorimeter internal atau monitor yang kompatibel dengan colorimeter eksternal untuk kalibrasi yang cepat dan mudah.

Baca Juga: Xiaomi Terlihat Sedang Uji Coba Charger 120W, Apa Tak Terlalu Besar?

6. Fitur Kolaborasi

Monitor dengan kamera, mikrofon, dan speaker internal semakin populer seiring dengan meningkatnya frekuensi telekonferensi video.

Jika pekerjaan Anda melibatkan telekonferensi video hampir sepanjang hari, maka carilah monitor yang menyertakan fitur-fitur kolaboratif ini agar memastikan peserta telekonferensi dapat mendengar dan melihat Anda dengan jelas.

Baca Juga: Nintendo Switch Bisa Beralih Fungsi Menjadi Tablet Dengan Alat Ini

5. Perangkat yang Tepat untuk Lingkungan Kerja

Dengan semakin banyak organisasi yang menawarkan cara kerja fleksibel, maka memilih monitor yang tepat untuk kantor di rumah menjadi sangat penting, dari sudut pandang produktivitas.

Pengguna harus mempertimbangkan monitor yang berorientasi masa depan, yaitu punya layar yang lebih besar, resolusi yang lebih tinggi, dan konektivitas yang lebih baik.

Menginvestasikan monitor yang tepat untuk lingkungan kerja di rumah yang lebih nyaman, akan memberi dampak positif jangka panjang dari sisi kesehatan dan produktivitas kerja.

Editor : Wahyu Subyanto

Baca Lainnya