Pembangunan Jaringan 4G di Luar Jawa Dongkrak Kinerja XL Axiata Tahun 2019

Selasa, 19 Mei 2020 | 11:37
way

Teknisi XL Axiata sedang menyiapkan antisipasi lonjakan trafik telekomunikasi

Nextren.com - Tahun 2019 menjadi pencapaian yang baik bagi operator seluler XL Axiata.

Pasalnya saat itu XL meraih pertumbuhan pendapatan di atas rata-rata Industri telekomunikasi, yaitu tumbuh 9% dengan pendapatan mencapai Rp 25 triliun.

Seperti ditampilkan saat RUPS dan Paparan Publik di Jakarta (18/5), Nilai EBITDA XL Axiata juga tercatat tertinggi, yaitu mencapai Rp 10 triliun, serta mampu meraih laba bersih Rp 713 miliar, tertinggi sejak tahun 2013.

Bagaimana XL Axiata bisa mencapai pertumbuhan bisnis yang tinggi tersebut?

Ternyata mereka menerapkan tiga strategi utama yang fokus pada pelanggan.

Baca Juga: XL Axiata Rombak Komisaris dan Direksi serta Bagi Deviden dalam RUPS Tahunan 2020

Strategi pertama, XL Axiata memperkuat jaringan di Jawa dan luar Jawa.

Maka jaringan data 4G tak hanya kuat di Jawa, tapi berimbang dengan luar Jawa.

Program fiberisasi (pembangunan fiber optik) juga diteruskan untuk menyiapkan infrastruktur teknologi 5G yang bakal digelar beberapa tahun ke depan.

Strategi kedua, XL bisa mendorong upselling pelanggan lewat analytics dan strategi dual brand.

Upselling ini bisa diartikan menawarkan produk lebih tinggi harganya dengan benefit yang lebih banyak, sehingga membuat konsumen merasa untung meski dengan menambah sedikit biaya.

Baca Juga: Platform Belajar Online Kelas Pintar Luncurkan Fitur Sekolah, Bisa Beri Ujian dan Awasi Siswa Dari Jauh

Keberhasilam dalam upselling ini dilakukan berbasis data analitycs dan strategi Omni channel.

Sedangkan strategi dual brand XL dan Axis, diklaim bisa memenuhi kebutuhan pasar yang berbeda.

Strategi ketiga adalah memastikan investasi capex bisa menghasilkan pengembalian modal dalam waktu 3-4 tahun.

Selain itu juga program digitalisasi dan simplifikasi proses kerja di semua unit juga diteruskan.

Pertumbuhan pendapatan XL Axiata ini disumbang oleh pembangunan jaringan 4G di luar Jawa, sehingga menghasilkan penetrasi 90% lebih di daerah-daerah luar Jawa.

Baca Juga: 11 Hape Lebaran Pilihan Kelas Menengah Harga Rp 3 Sampai 5 Juta

Arief
Arief

Paparan RUPS XL tahun 2020

Dual Brand XL-AXIS

Strategi Dual Brand XL-AXIS dibuat dengan menyasar segmen berbeda.

XL Axiata menargetkan konsumen White collars dan Blue Collars, sedangkan AXIS lebih fokus melayani anak muda.

Alhasil, angka Net Promoter Score XL di segmen white collar naik dari skor 7 pada Desember 2017, menjadi skor 28 pada Desember 2019.

Begitu pula dengan AXIS, yang mencatat angka Net Promoter Score XL di segmen anak muda, naik dari skor 11 pada Desember 2017, menjadi skor 21 pada Desember 2019.

Baca Juga: Film dan Serial Netflix Rekomendasi Oppo Untuk Aktifitas di Rumah Saja

Ringkasnya, angka Net Promoter Score ini menunjukkan seberapa besar kemungkinan seseorang akan merekomendasikan sebuah produk kepada teman atau kolega.

Hal menarik lain adalah kenaikan pendapatan XL Axiata sebesar 15% dari angka 23 triliun (tahun 2018) menjadi 25,15 triliun (tahun 2019).

Begitu pula nilai EBITDA yang naik sebesar 17% dari angka Rp 8512 miliar (tahun 2018) menjadi Rp 9966 miliar (tahun 2019).

Dengan pencapaian itu, tak heran jika laba setelah pajak naik lebih dari 100%, yaitu dari rugi Rp 3,3 triliun di tahun 2018, menjadi untung Rp 713 miliar di tahun 2019.

Kwartal 1 2019 vs Kwartal 1 2020

Bagaimana jika pendapatan dan EBITDA XL Axiata dibandingkan pada periode yang sama di Q1 2020 ini?

Peningkatan pendapatan meningkat 9% dari 5,97 triliun di kwartal 1 2019, menjadi Rp 6,5 triliun di kwartal 1 2020 ini.

Bahkan jika dilihat dari pendapatan layanan, peningkatannya mencapai 11%.

Sementara itu, nilai EBITDA juga meningkat tinggi sebesar 40% dari angka Rp 2279 miliar (Q1 2019) menjadi Rp 3184 miliar (Q1 tahun 2020).

Senada dengan pencapaian antar tahun 208 dan 2019, maka laba setelah pajak XL naik lebih dari 100%, yaitu dari laba Rp 57 miliar di Q1 tahun 2019, menjadi untung Rp 1520 miliar di Q1 tahun 2020.

Baca Juga: Vidio Berhasil Mendapat 62 Juta Pengguna di Bulan April Selama PSBB

Pandemi Covid-19

Wabah Covid-19 yang menerpa seluruh bidang industri juga tak luput menyenggol XL Axiata.

Namun menurut Adlan bin Ahmad Tajudin, Direktur XL Axiata, untungnya efeknya terbilang kecil bagi mereka, ketimbang di industri lainnya.

Karena itu saat pandemi Covid-19 ini, XL ingin membantu masyarakat dan memastikan layanan tetap tersedia.

Untuk karyawan XL sendiri, sudah dijalankan WFH sejak 17 Maret 2020, lalu memastikan kesehatan karyawan, menyediakan nomor hotline 24 jam, menjalankan protokol kesehatan harian dan menyediakan APD bagi petugas lapangan, serta mengaktifkan cara kerja digital untuk semua aktifitas.

Baca Juga: Tuduhan Rekayasa Virus Corona dan Pembuat Vaksin Diuntungkan, Ini Kata Ahli

Adapun untuk pelanggan, XL menyediakan gratis kuota 60GB/bulan untuk membantu belajar dan bekerja dari rumah.

Selain itu, kapasitas 6000 BTS 4G ditambah, termasuk di sekitar RS rujukan.

Ada pula memberikan paket terjangkau bagi mahasiswa, memastikan ketersediaan kartu SIM di 150 ribu kios pulsa, serta menambah kanal penjualan isi ulang di kanal digital.

Sementara untuk masyarakat luas, XL menyerahkan bantuan tunai lewat BNPB, PMI dan DMI, menyerahkan 10 ribu APD untuk tim medis, membagi sembako bagi 13.500 petugas dan relawan, menyediakan wastafel dan disinfektan gratis di 10 kota, serta mendukung pemerintah lewat edukasi di webinar dan sms.

Editor : Wahyu Subyanto

Baca Lainnya