Laporan wartawan Nextren, Wahyu Subyanto.
Nextren.com - Di era serba digital saat ini, nyaris semua aktifitas manusia bisa dilakukan secara digital dari jarak jauh.
Mulai dari berbelanja di ecommerce, rapat via Zoom atau Skype, koordinasi kerja freelance, kolaborasi kerja, dan banyak lagi.
Semuanya tentu membutuhkan akun dan password untuk masuk ke sebuah layanan atau aplikasi.
Nah masalahnya disitu, karena penjahat cyber mengintai di mana-mana.
Baca Juga: Serangan Hacker Melebar, Cisco Webex Jadi Korban Baru Pencurian Data
Tak seperti penjahat di dunia nyata yang memakai kekerasan, maka penjahat cyber ini menggunakan berbagai cara dan tipu daya untuk menguasai data calon korban.
Seperti kasus kebobolan data 15 juta akun Tokopedia yang mengundang kepihatinan dan kekhawatiran.
Apalagi hal itu terjadi di tengah pandemi covid-19, yang mengharuskan orang lebih banyak di rumah karena adanya PSBB.
Untungnya, Tokopedia memastikan tidak ada kebocoran data pembayaran, termasuk informasi kartu debit, kartu kredit dan OVO di Tokopedia.
Baca Juga: Ini Kisah Korban Pencurian Data Tokopedia, Rugi Hingga 1,4 Juta!
Seperti kata pakar keamanan internet Alfons Tanujaya, ternyata sistem keamanan Tokopedia berhasil mengamankan password pengguna, sehingga akun tidak dibobol.
Tapi beberapa data pengguna Tokopedia memang sudah berhasil diambil hacker, seperti username, alamat email, nama user, tanggal lahir dan nomor telepon.
Jadi data pengguna Tokopedia memang bisa diambil tapi passwordnya tidak bocor, sehingga tidak bisa dipakai untuk bertransaksi.
Karena password pengguna tidak berhasil diambil, maka secara umum bertransaksi di Tokopedia dianggap masih aman.
Baca Juga: 4 Cara Menjaga Privasi Data Digital Selama Pandemi Virus Corona
Tapi untuk alasan keamanan, maka disarankan untuk mengganti password.
Nah menurut Alfons, urusan password ini sebaiknya diserahkan pada Password Manager.
Soalnya, agar sebuah password bisa sangat kuat dan sulit ditembus, maka harus menggunakan kombinasi huruf, karakter dan huruf kecil atau besar.
Padahal ada begitu banyak aplikasi dan layanan digital yang harus diberikan password masing-masing.
Baca Juga: 3 Istilah Hacking yang Sering Dilakukan Oleh Peretas dan Solusinya
Agar aman, setiap aplikasi atau layanan digital tersebut memang harus berbeda-beda passwordnya.
Nah password harus kuat dan berbeda-beda itulah yang bisa membuat pemiliknya sendiri pusing.
Tak heran jika selama ini banyak orang hanya punya satu password atau dengan sedikit variasi saja untuk berbagai layanan digital, termasuk email, sosial media, website, e-commerce bahkan hingga rekening bank online.
Untuk itulah Alfons dan banyak pakar keamanan lain menyarankan agar memakai aplikasi Password Manager.
Baca Juga: 5 Cara Amankan Akun Facebook Kamu Dari Hacker, Cegah Data Dicuri!
Makhluk apakah itu Password Manager?
Password Manager ini adalah sebuah aplikasi yang bisa membuatkan password yang kuat secara otomatis.
Tujuannya untuk memudahkan netizen yang punya banyak akun media sosial, e-banking, jual beli online di e-commerce dan lain-lain.
Biasanya, netizen merasa malas membuat password baru dan berbeda saat membuat akun, akhirnya satu password dipakai dibanyak akun.
Padahal itu sangat bahaya, karena jika terjadi pembobolan data di satu aplikasi saja, maka aplikasi lain bsia ditembus.
Baca Juga: Iklan Redmi Note 9 Pro Dinilai Kontroversial, Xiaomi Jepang Minta Maaf
Nah aplikasi password manager ini akan mengatur penyimpanan password yang kuat dan digunakan untuk akun yang mana.
Password manager akan merekam username dan password saat penggunanya masuk ke website, aplikasi atau layanan digital lainnya.
Jika suatu saat pengguna masuk ke website itu lagi, maka password manager akan langsung mengisikan informasi login yang sesuai.
Sementara untuk situs yang tidak punya fitur yang bisa otomatis mengisi, maka bisa digunakan cara copy paste dari password manager.
Baca Juga: Inilah Tren Belanja di Shopee Saat Ramadan, Baju Muslim Hingga Hape
Selain bisa membuatkan password yang kuat, aplikasi Password manager juga bisa memantau apakah seseorang memakai password yang sama di layanan lain.
Bahkan Password manager juga bisa mengawasi gadget dan aplikasi apa saja yang dipakai pengguna.
Dengan begitu banyak password rumit yang dibuat Password manager, pengguna hanya perlu mengingat master password saja, yang dipakai untuk membuka Password manager di hapenya.
Data Password manager yang disimpan pada server akan dienkripsi datanya sehingga hanya bisa dibaca oleh aplikasi penggunanya langsung.
Ada banyak pilihan aplikasi Password manager di Google Play dan App Store.
Ada aplikasi Password manager yang gratis, ada yang berbayar, dengan tambahan fitur-fitur penting.
Yuk amankan data kita masing-masing ya!