Percakapan di Twitter Akan Batasi Akun Dengan Bahasa Menyinggung

Kamis, 07 Mei 2020 | 13:30

Twitter

Nextren.com -Twitter merupakan salah satu platform sosial media yang memiliki beberapa fitur untuk digunakan penggguna.

Dari fitur retweet yang berguna untuk membagikan kembali postingan akun lain, dan fitur reply untuk membalas tweet pengguna.

Saat ini Twitter digunakan oleh beberapa pengguna untuk bercerita melalui sebuah thread sebutan untuk kumpulan tweet yang berkesinambungan.

Terkadang thread yang dibagikan oleh pengguna mengundang canda tawa, emosi dan rasa iba.

Baca Juga: Didi Kempot Meninggal, Twitter Banjir Belasungkawa Sobat Ambyar

Melansir Reuters, platform tersebut akan menyarankan penggunanya jika membalas tweet dengan bahasa yang menyinggung atau menyakitkan.

Hal ini diumumkan Twitter dengan upaya untuk membersihkan percakapan diplatformnya tersebut.

Twitter ingin menguji hal tersebut seperti ketika pengguna mengirim tweet balasan, pengguna tersebut akan diberikan informasi bahwa tweet yang ia kirim sama seperti yang sudah dilaporkan.

Baca Juga: Anak Twitter Wajib Tahu Nih, 10 Slang Baru Untuk Buat Thread

Setelah itu pengguna ditanyakan ingin merevisi tweet yang ia kirim atau tidak.

Upaya tersebut dilakukan oleh Twitter dikatakan karena sebuah tekanan yang sudah dialami oleh platformnya dari dahulu.

Twitter mengalami tekanan dengan konten yang penuh kebencian dan kasar diplatformnya yang diketahui dari pengguna yang suka menandai tweet tersebut.

"Kami mencoba untuk mendorong orang untuk memikirkan kembali perilaku mereka dan memikirkan kembali bahasa mereka sebelum memposting, karena mereka sering berada di tengah kehebohan saat ini dan mereka mungkin mengatakan sesuatu yang akan mereka sesali," jelas Sunita Saligram, selaku Twitter global head of site policy for trust and safety.

Baca Juga: Hari Buruh 2020 Tetap Diperingati Namun Dengan Cara Virtual di Twitter

Seperti yang diterapkan pada platform sosial media lainnya, Twitter juga melarang pengguna untuk menargetkan pengguna lain dengan cercaan, ras rasis atau seksis, atau konten yang merendahkan.

Data dari tahun lalu di bulan Januari sampai Juni, tercatat jumlah pengguna yang menyalahgunakan kebijakan dan ajakan kebencian.

Total yang menyalahgunakan dan sudah mendapat peringatan dari Twitter sekitar 396.000 pengguna dan 584.000 pengguna lebih melanggar kebijakan ujaran kebencian.

Baca Juga: Cara Menghapus Mention Dari Orang yang Tidak Diinginkan di Twitter

Data tersebut bersumber dari laporan transparansi Twitter.

Dengan sistem Twitter yang baru ini mungkin bisa membuat para penggunanya bisa lebih baik dalam memilih bahasa ketika berpendapat.

Karena Twitter sudah menjadi tempat bagi pengguna Indonesia sendiri berbagi cerita walaupun berbeda jarak.

(*)

Editor : Wahyu Subyanto

Sumber : Reuters

Baca Lainnya