India Resmi Menolak Penggunaan Zoom Seperti 4 Negara Lainnya

Sabtu, 18 April 2020 | 17:00
iStock Editorial

zoom meeting on iphone

Laporan wartawan Nextren, Fahmi Bagas

Nextren.com- Kita tidak dapat memungkiri bahwa Zoom merupakan aplikasi telekonferensi yang sukses di masa pandemi ini.

Aplikasi penemuan Eric Yuan diketahui mengalami lonjakan jumlah pengguna hingga jutaan data baru.

Selain itu, laba yang dihasilkan oleh Eric saat sekarang juga telah bertambah sekitar 6,6 triliun Rupiah.

Namun, tidak bisa dipungkiri bahwa Zoom telah menjadi aplikasi telekonferensi yang paling rentang terhadap pencurian data pribadi.

Baca Juga: Cara Hindari Penyusup di Zoom Seperti Dialami Dewan TIK Nasional

Hal tersebut juga diakui oleh Eric beberapa waktu lalu dengan meminta maaf atas kesalahan yang dilakukan oleh perusahaannya.

Namun, hingga saat ini statement Fouders Zoom tersebut masih belum bisa dibuktikan oleh perusahaan.

Pasalnya, pada Kamis lalu (16/4) rapat online Dewan Teknologi Informasi dan Teknologi Nasional (Wantiknas) telah disusupi oleh hacker.

Ruang rapat tersebut dimasuki oleh sekelompok orang yang tidak dikenal yang menampilkan adegan mesum di layarnya.

Baca Juga: Wajib Tahu! Ini 14 Masalah Pemblokiran IMEI Hape BM Mulai Besok 18 April 2020

Dengan begitu, ini mengungkapkan bahwa aplikasi tersebut memang tidak aman digunakan.

Hal tersebut seperti yang diungkapkan oleh Cyber Coordination Center milik Kementerian India.

Mengutip dari TechCrunch, Kementerian India telah merilis 16 halaman file PDF yang berisikan tentang pedoman penggunaan Zoom.

Pemerintah India membuat hal itu untuk masyarakatnya yang masih ingin menggunakan aplikasi Zoom sebagai layanan telekonferensinya.

Baca Juga: Bahaya! 500.000 Lebih Akun Zoom Dicuri dan Terjual di Web Gelap

Untuk lembaga pemerintahannya sendiri, India telah resmi melarang para menterinya untuk menggunakan aplikasi tersebut.

Kebijakan tersebut membuat India masuk ke dalam jajaran negara dan lembaga yang melarang penggunaan Zoom pada karyawannya.

Berikut daftar negara dan perusahaan yang telah melarang penggunaan Zoom!

Baca Juga: Bahaya, 15 Ribu Video Rapat Online via Zoom Bocor di Internet

Perusahaan

1. Google

Perusahaan multinasional ini melarang penggunaan Zoom bagi seluruh karyawannya.

Karyawan Google disarankan untuk menggunakan Google Duo untuk komunikasi urusan pekerjaan.

Baca Juga: Google Larang Karyawannya Pakai Aplikasi Zoom Untuk Bekerja

2. SpaceX

Perusahaan luar angkasa tersebut juga melarang pegawainya menggunakan Zoom dengan alasan keamanan dan proteksi terhadap data penting perusahaan.

space.com

Perusahaan Elon Musk, SpaceX siap luncurkan roket Falcon 9

Negara dan Lembaga Pemerintah

1. Amerika Serikat

Senator AS secara terang-terangan melarang bagi setiap anggota jajarannya untuk menggunakan aplikasi Zoom.

Meskipun begitu, larangan Zoom di Amerika belum dibuat secara resmi.

Baca Juga: Update Terbaru Cara Amankan Data Pribadi di Aplikasi Zoom Dari Hacker

2. Jerman

Selanjutnya adalah Jerman yang merupakan negara di bagian Eropa pertama yang melarang penggunaan Zoom.

Seluruh rapat pemerintah dikatakan 'haram' jika menggunakan aplikasi Zoom.

Zoom hanya diijinkan untuk penggunaan secara pribadi ataupun keadaan darurat saja.

Baca Juga: Kominfo Akan Kembangkan Aplikasi Mirip Zoom Sebagai Alternatif WFH

3. Taiwan

Meskipun Taiwan sering dianggap sama dengan China, namun negara ini menjadi negara pertama yang melarang penggunaan aplikasi Zoom.

Beberapa waktu lalu, Taiwan secara tegas melarang aplikasi Zoom digunakan untuk semua rapat online di seluruh lingkungan pemerintah.

Baca Juga: Cara Sederhana Mengatasi Security Bug di Aplikasi Zoom for Windows

Untuk Indonesia sendiri, di salah satu kesempatan, Menkominfo, Johnny G. Plate juga sempat mengatakan sedang mewaspadai kebocoran data pemerintah di layanan Zoom.

Namun hingga saat ini, belum kabar lanjutan terkait kemungkinan Indonesia akan merilis aplikasi serupa Zoom yang lebih aman bagi masyarakat.

Singapura

Singapura menghentikan penggunaan Zoom untuk para pengajar setelah insiden sangat serius terjadi pada minggu pertama karantina.

Insiden tersebut melibatkan gambar tak senonoh di layar dan muncul seorang pria aneh mengeluarkan kata tak pantas selama streaming pelajaran geografi.

Singapura menganggap itu sebagai insiden yang sangat serius.

Kementerian Pendidikan sedang menyelidiki kedua pelanggaran dan akan mengajukan laporan polisi jika diperlukan.

Sebagai tindakan pencegahan, para guru kami akan menangguhkan penggunaan Zoom mereka sampai masalah keamanan ini diselesaikan.

(*)

Editor : Wahyu Subyanto

Baca Lainnya