Nextren.com - Google merupakan salah satu perusahaan multinasional yang memiliki lisensi perusahaan milik Amerika Serikat.
Kebutuhan masyarakat dunia menggunakan layanan Google membuat perusahaan ini memerlukan banyak waktu untuk melakukan rapat demi upaya memperbaiki layanannya.
Kebijakan work from home sudah dijalankan oleh perusahaan untuk menghindari penyebaran pandemi Covid-19.
Para karyawan tentunya menggunakan aplikasi telekonferensi online untuk bisa bekerja secara maksimal.
Baca Juga: Bahaya, 15 Ribu Video Rapat Online via Zoom Bocor di Internet
Zoom adalah salah satu aplikasi yang paling banyak digunakan oleh masyarakat dunia.
Diketahui bahwa saat ini jumlah penggunaan Zoom sudah mendekati angka 200 juta kali per harinya.
Namun, bersamaan dengan melonjaknya jumlah pengguna, aplikasi milik Eric Yuan juga diterpa isu yang kurang sedap.
Pasalnya ada sejumlah laporan bahwa aplikasi tersebut telah melakukan pencurian data secara diam-diam.
Selain itu, ada pula tindakan "Zoombombing" yang merupakan tindakan penyadapan ruang telekonferensi yang dilakukan oleh tidak dikenal untuk mengirimkan gambar-gambar porno serta intimidasi yang disertai ancaman dari orang.
Dengan adanya isu tersebut, nampaknya hal ini membuat aplikasi tersebut sedang diperhatikan dan diwaspadai oleh sejumlah perusahaan.
Melansir dari TheVerge, Google mengeluarkan larangan penggunaan platform aplikasi Zoom untuk seluruh karyawannya.
Pihak Google beralasan bahwa mereka khawatir dengan kemanan data perusahaan dengan adanya isu tersebut.
Baca Juga: Awas! Rapat Online Lewat Zoom Jadi Incaran Hacker Curi Data Pribadi
Peraturan ini secara serentak dikirimkan oleh Google kepada karyawannya melalui email pekan lalu.
"Kami telah lama memiliki kebijakan untuk tidak mengizinkan karyawan menggunakan aplikasi yang tidak disetujui untuk pekerjaan yang berada di luar jaringan perusahaan kami," kata juru bicara Google Jose Castaneda,seperti yang dikutip dari The Verge.
Diketahui juga bahwa Google sudah menonaktifkan layanan telekonferensi Zoom untuk semua komputer yang berada di kantornya.
Baca Juga: Cara Sederhana Mengatasi Security Bug di Aplikasi Zoom for Windows
"Zoom Desktop Client bahwa itu tidak akan lagi berjalan di komputer perusahaan karena tidak memenuhi standar keamanan kami untuk aplikasi yang digunakan oleh karyawan kami," ungkap Jose Castaneda.
Sebelumnya, SpaceX yang merupakan perusahaan luar angkasa milik Elon Musk sudah mengumumkan kebijakan kepada karyawannya untuk tidak menggunakan aplikasi Zoom.
Selain itu, instansi negara seperti FBI juga sudah memberlakukan hal serupa kepada para anggotanya.
(*)