Begini Cara China Awasi Rakyatnya yang Dicurigai Kena Corona Lewat Aplikasi Alipay

Selasa, 24 Maret 2020 | 19:29
Good Morning America

Membersihkan hape lebih efektif untuk mengusir Corona daripada memakai masker

Nextren.com - Cina dikabarkan telah terbebas dari wabah virus Corona, namun hal tersebut berimbas ke negara lain termasuk Indonesia.

Sebelum Cina dapat mengalahkan penyakit ganas tersebut, ternyata seluruh warga Cina mempunyai aplikasi yang bisa diawasi oleh pemerintah.

Nama aplikasi tersebut ialah Alipay Health Code, yang pertama kali diperkenalkan di kota utara Cina yaitu Hangzhou.

Aplikasi tersebut merupakan hasil kerja pemerintah Cina dengan Ant Financial yang merupakan bagian dari e-commerce terbesar Alibaba.

Ant Financial mengatakan, aplikasi atau sistem Alipay Health Code itu telah digunakan di 200 kota dan sedang diluncurkan secara nasional, (1/3).

Alipay Health Code akan membantu pengguna untuk menentukan, apakah sebaiknya mereka diisolasi atau dibiarkan pergi ke ruang terbuka seperti subway atau tidak.

Namun hal itu mengharuskan pengguna membiarkan data pribadinya dipegang oleh kepolisian Cina.

Dalam menggunakan aplikasi tersebut, pengguna diharuskan membuat akun terlebih dahulu di Alipay, yang merupakan aplikasi dompet digital yang populer dari Ant.

Baca Juga: Karyawan NASA di Kennedy Space Positif Terjangkit Virus Corona

Alipay Health Code mengatakan akan menggunakan data besar untuk menarik kesimpulan otomatis, tentang apakah seseorang berisiko tertular di aplikasinya.

Pendaftaran tersebut cukup mudah hanya dengan nomor telepon dan detail diri.

Dengan mendaftar, pengguna akan mendapat kode berwarna yang menentukan tingkat kesehatan mereka.

Ada tiga kode berwarna yaitu hijau, kuning dan merah yang nantinya kode tersebut akan berbentuk seperti kode QR.

Bagi pengguna yang mendapat kode QR berwarna hijau, akan dibebaskan untuk kemana saja.

Sedangkan mereka yang mendapat warna kuning, dianjurkan untuk berdiam diri di dalam rumah selama 7 hari.

Adapun kode QR berwarna merah menganjurkan pengguna untuk mengisolasikan diri selama 2 minggu.

Namun nyatanya dengan aplikasi ini menyebabkan kebingungan baik pihak pengguna karena ketidakjelasan atau transparansi dari pihak pemerintah.

Baca Juga: Akibat Virus Corona, Muncul 5 Layanan Baru Bidang Teknologi di Negara Cina

Melansir The New York Times, baik perusahaan dan pejabat pemerintahan Cina belum ada yang menyampaikan cara sistem mengklasifikasikan pengguna.

Dengan begitu sebagian pengguna dikatakan memiliki perasaan takut dan kebingungan tanpa penjelasan yang jelas untuk mengisolasikan diri sendiri.

Pembagian data masyarakat ke pemerintah Cina juga membawa dampak.

Salah satunya ialah mengikis garis tipis yang memisahkan para raksasa teknologi Tiongkok dari pemerintah Partai Komunis.

Pengaturan dengan aplikasi ini berujung ke kampanye propaganda yang bisa menyebabkan sebuah perpecahan atau pemikiran diskriminasi bagi masing-masing individu.

Bahkan ada beberapa orang yang tidak ingin dicek apa statusnya pada saat pemeriksaan di subway.

Adapun aplikasi ini tidak mungkin tidak ditunjukan pada siapapun di Hangzhou.

Baca Juga: Meski Akan Tutup, Bos Tesla Tetap Remehkan Wabah Virus Corona

Walau tidak mengatakan dengan jelas bagaimana cara sistem ini bekerja untuk pengguna, pada bagian Q n A di halaman official layanan Alipay terdapat jawabannya.

Bagi pengguna yang mendapat kode QR merah dan kuning berarti pernah melakukan kontak dengan orang yang terinfeksi, mengunjungi area yang sudah berwarna merah atau banyak korban, dan memiliki gejala pada saat mendaftar.

Dengan begitu menunjukkan sistem memanfaatkan informasi tentang kasus-kasus virus Corona dan data yang dimiliki pemerintah tentang pemesanan pesawat, kereta api dan bus.

(*)

Editor : Wahyu Subyanto

Sumber : The New York Times

Baca Lainnya