Laporan Wartawan Nextren, Zihan Fajrin.
Nextren.com - Sepertinya tidak hanya Kementerian Komunikasi dan Informatika yang memiliki chatbot pada aplikasi WhatsApp.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga memiliki fitur chatbot yang bisa diakses dengan kamu menyimpan nomor dari WHO ke daftar kontak handphone.
Kemenkominfo membuat chatbot sendiri karena kabar hoaks yang beredar di media sosial.
Maka dari itu Kemenkominfo menggandeng WhatsApp dan Facebook untuk menghadirkan fitur chatbot pada aplikasinya.
Baca Juga: Begini Cara Memakai Chatbot WhatsApp Kominfo Untuk Akses Info Covid-19
Adapun WHO juga mempunyai tujuan yang sama dengan Kemenkominfo namun sudah direncanakan olehnya dari bulan Februari seperti yang diwartakan Wartawan Nextren.
Untuk menghubungi chatbot WHO, kamu bisa menyimpan nomor ini terlebih dahulu +41 22 501 76 55.
Setelah itu kamu bisa pergi ke aplikasi WhatsApp dan mencari nama yang sudah kamu simpan misalkan 'WHO'.
Lalu kamu bisa mengetik kata sapaan seperti 'Hai', 'Hello', atau 'Halo' seperti pada saat memulai percakapan dengan chatbot Kemenkominfo.
Baca Juga: WhatsApp Berkolaborasi Dengan WHO Melawan Misinformasi Berita dan Berita Palsu
Chatbot dengan WHO menggunakan bahasa Inggris sehingga pengguna memerlukan keterampilan bahasa tersebut.
Namun pilihan antara chatbot Kemenkominfo cukup berbeda namun memiliki inti tujuan yang sama yaitu mengedukasi soal COVID-19.
Ketika chatbot membalas terdapat 8 pilihan yang kamu bisa pilih sesuai kemauan.
Yang pertama ialah latest numbers atau nomor terakhir orang yang terjangkit dan meninggal akibat COVID-19 diberbagai belahan dunia.
Baca Juga: Kemenkominfo Bersama WhatsApp dan Facebook Bikin Fitur Chatbot
Protect yourself atau lindungi diri kamu sendiri adalah pilihan kedua dan WHO memberikan cara melindungi diri dari COVID-19.
Tidak hanya itu, WHO juga memberitahukan jika kamu memiliki demam, batuk, serta sesak nafas segera periksa namun telepon pihak rumah sakit terlebih dahulu.
Pilihan ketiga ialah berupa pertanyaan yang mungkin pengguna pertanyakan, pertanyaannya beragam seperti bagaimana menolong sang anak menghadapi stres pada saat COVID-19 dan lainnya.
Keempat adalah myth-busters yang artinya pelukis atau pembuat mitos, WHO menyediakan informasi benar atau tidaknya mitos yang beredar di lingkungan.
Baca Juga: Inilah Beragam Konten Edukasi Tentang Virus Corona dari Dokter, WHO Hingga Nadiem Makarim
Para pengguna WhatsApp bisa memahami kebenaran dari mitos yang tersebar dan bisa membagikannya kepada yang lain agar kebenarannya terungkap.
Pilihan kelima ada travel advice atau saran perjalanan, WHO memberikan saran bagi yang ingin berpergian dan informasi yang harus dilakukan saat kembali dari area yang terpengaruh COVID-19.
Keenam, WHO menyiapkan berita dan rilis soal COVID-19 yang bisa dijadikan panduan bagi pengguna tentang penyakit tersebut.
Untuk pilihan ketujuh ada bagikan yang artinya kamu bisa berbagi layanan chatbot dengan WHO tersebut kepada seluruh kontak.
Baca Juga: WHO Sebut 50 Persen Penyebab Gangguan Pendengaran Adalah Earphone
Dan yang terakhir, WHO mengajak pengguna WhatsApp untuk mendonasikan uang untuk membantu negara-negara mencegah, mendeteksi, membantu terkait pandemi COVID-19 dengan rencana persiapan dan tanggapan strategis WHO.
Saat ini dana yang baru terkumpul ialah 4,7 juta USD yaitu sekitar 74 triliun rupiah.
(*)