WhatsApp Berkolaborasi Dengan WHO Melawan Misinformasi Berita dan Berita Palsu

Kamis, 19 Maret 2020 | 21:30
nytimes.com

WhatsApp

Nextren.com -WhatsApp aplikasi pesan instan ikut melawan misinformasi yang beredar terkait Covid-19.

Dalam melawan misinformasi tersebut, WhatsApp meluncurkan pusat informasiyang berkolaborasi dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Dana Anak-anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF), dan Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNDP).

"Kami mengamati bahwa selama periode ini banyak yang mengandalkan WhatsApp, maka dari itu kami ingin menyediakan pusat informasi sederhana yang dapat membantu masyarakat di saat yang penuh kewaspadaan ini," ucap Will Cathcart, Head of WhatsApp.

Pada pusat informasi yang diluncurkan WhatsApp terdapat panduan sederhana danmenawarkan tips dan konten umum bagi pengguna di seluruh dunia.

Baca Juga: Cara Mudah Cek Pesan WhatsApp yang Dihapus Pengirimnya Lewat Aplikasi Ini!

WhatsApp mengatakan hal tersebut demi mengurangi penyebaran rumor dan membuka akses terhadap informasi kesehatan yang akurat.

Rekomendasi informasi Covid-19 ini memberikan panduan cepat kepada grup-grup kecil sehingga mereka dapat memanfaatkan fitur WhatsApp secara maksimal, yang akan disebarluaskan juga oleh UNDP kepada koordinator komunitas-komunitas lokal terkait.

Untuk menghindari misinformasi Covid-19, WhatsApp memiliki cara yang bisa dilakukan oleh siapa pun.

Terdapat lima cara dan yang pertama ialah kenali berita palsu.

Baca Juga: Unicef Indonesia Sediakan Virus Corona Lewat WhatsApp: Ada Gejala, Cara Meghindari Hingga Misinformasi

Pengguna WhatsApp diharapkan memperhatikan tanda-tanda informasi palsu.

Menurut WhatsApp, informasi palsu ialah berupa pesan yang diteruskan tanpa sumber atau tanpa bukti.

Tidak hanya pesan, melainkan foto dan video bahkan rekaman suara dapat direkayasa untuk menyesatkan Anda.

Sehingga sobat Nextren harus memastikan fakta dari informasi tersebut.

Baca Juga: Cara Cepat Aktifkan Dark Mode WhatsApp di iPhone, Lebih Nyaman di Mata

Cara yang kedua ialah pengguna perlu berpikir kembali sebelum membagikan pesan.

WhatsApp memiliki fitur foward yang bisa membagikan pesan atau media kepada pengguna lainnya.

Diketahui tidak ada batasan berapa jumlah pengguna yang bisa mendapatkan informasi yang kamu bagikan.

Jika pesan tersebut diteruskan dari satu pengguna ke pengguna lain lebih dari lima kali, pesan ini akan ditandai dengan ikon 'panah ganda'.

Baca Juga: Kemenkominfo Bersama WhatsApp dan Facebook Bikin Fitur Chatbot

Ikon 'panah ganda' memiliki makna untuk menunjukan bahwa pesan tergolong banyak diteruskan dan mungkin berpotensi mengandung misinformasi.

Cara yang ketiga ialah jika sudah mengetahui berita yang disebarkan mengandung misinformasi, pengguna bantu untuk hentikan penyebaran.

Untuk mengetahui pesan tersebut misinformasi atau tidak, pengguna bisa menanyakan langsung kepada si pengirim terkait informasi tersebut.

WhatsApp menganjurkan pengguna untuk tidak meneruskan pesan walaupun si pengirim meminta untuk dibagikan.

Baca Juga: WhatsApp Segera Rilis Tampilan Dark Mode untuk WhatsApp Versi Web

Keempat, pengguna juga dapat memverifikasikan pesan yang ia dapat ke sumber lain seperti WHO atau kementerian kesehatan untuk mencari kebenarannya.

Terakhir ialah laporkan pesan atau akun pengguna yang terbukti membagikan informasi yang tidak akurat.

WhatsApp menganjurkan pengguna untuk melaporkan konten, kontak, atau grup yang bermasalah kepada platformnya.

Untuk melaporkan hal tersebut, pengguna bisa melakukannya dalam aplikasi WhatsApp.

Baca Juga: Waspada! Ini 5 Tanda Akun WhatsApp Kamu Lagi Disadap Orang Lain

Caranya ialah klik setelan pada aplikasi WhatsApp, lalu klik bantuan dan kamu akan menemukan menu Hubungi Kami dan klik menu tersebut.

Dalam peluncuran Pusat Informasi Covid-19, WhatsApp juga memberitahukan bahwa perusahaannya telah menyalurkan dana 1 juta dolar Amerika Serikat kepada IFCN.

IFCN merupakan jaringan internasional penguju fakta yang merupakan asuhan dari Poynter Institute.

(*)

Tag

Editor : Wahyu Subyanto