Nextren.com - Hukuman Amerika Serikat terhadap Huawei ternyata masih tetap keras.
Tahun lalu AS sudah menyatakan tidak mengijinkan Huawei membangun jaringan 5G di sana.
Seperti biasa, AS juga mengajak sekutunya di NATO untuk juga memblokir kepentingan Huawei.
Yang terbaru, upaya Inggris untuk mengajak Huawei di sebagian proyek telekomunikasi juga ditentang AS.
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mendapatkan protes karena mengizinkan Huawei ikut serta dalam pembangunan jaringan 5G di negara tersebut.
Dilansir dari Reuters, pada bulan Januari lalu Inggris telah memberikan izin kepada Huawei ke bisnis 5G meski keterlibatannya dibatasi hanya 35%.
Keputusan tersebut membuat Amerika Serikat marah, karena AS menuduh China berkontribusi dalam sistem komunikasi yang menimbulkan masalah keamanan.
Kemarahan Amerika ini mendesak pemerintah Inggris untuk memikirkan kembali keputusan tersebut.
Sekelompok pendukung Boris Johnson yang berjumlah sekitar 30 orang hingga 50 orang anggota parlemen juga menentang keputusan tersebut.
Mereka berencana untuk mendukung perubahan keputusan tersebut atau mengamandemen Undang-undang Infrastruktur Telekomunikasi, meskipun undang-undang tersebut tidak ada hubungannya dengan keamanan jaringan.
Mereka ingin perusahaan yang disebut oleh pakar keamanan Inggris sebagai perusahaan berbahaya, termasuk Huawei, untuk mencabut seluruh jaringannya pada akhir tahun 2022.
"Kami berharap dapat mengekang antusiasme pemerintah untuk memasang perangkat keras yang diproduksi oleh perusahaan yang mereka akui sebagai perusahaan yang berbahaya," ujar anggota parlemen Inggris David Jones.
Artikel ini tayang di kontan.co.id, dengan judul : Izinkan Huawei bangun jaringan 5G, Boris Johnson kini terjepit
Reporter: Umar Tusin