Pimpinan Iran Sebut Virus Corona Sebagai Senjata Biologis Amerika

Jumat, 06 Maret 2020 | 18:48

Ilustrasi virus corona yang menyerang organ tubuh

Nextren.com - Virus corona masih terus mewabah dan belum juga tampak menurun.

Dua negara yang terlihat sangat banyak korban adalah China dan Iran, dua negara yang juga musuh bebuyutan AS sejak lama.

Tak heran jika muncul anggapan bahwa virus corona ini disebarkan oleh AS.

Pimpinan Garda Revolusi Iran (IRGC) mengatakan virus corona mungkin merupakan hasil dari serangan biologis AS.

Baca Juga: Realme 6 dan Realme 6 Resmi Masuk India Dengan Layar 90Hz dan Harga Rp 2,5 Juta

Mayjen Hossein Salami yang sebelumnya bersumpah untuk bersihkan planet bumi dari 'kekotoran' Israel dan AS, dilansir dari The Jerusalem Post.

Dia membuat komentar dalam keterlibatan yang sama, di mana dia memuji Qassem Suleimani yang mengelola pasukan Quds elit IRGC sampai dia terbunuh pada Januari oleh serangan drone AS di Irak.

Kantor berita pelajar Iran melaporkan Salami mengatakan bahwa virus corona mungkin merupakan produk dari "invasi biologis AS".

Baca Juga: Ngeri, Ternyata Virus Corona Bisa Bertahan Hidup di Permukaan Benda Selama 9 Hari

Virus corona tentu bukan produk serangan AS.

Melainkan penyakit yang berasal dari Wuhan, salah satu kota di provinsi Hubei Wuhan, China.

Dan kini virus itu telah menyebar ke setiap benua di dunia selain Antartika.

Iran dan Italia kini memiliki angka kematian tertinggi di luar daratan utama China.

Dan pada pekan lalu berusaha mengecilkan kekhawatiran warganya dari infeksi virus tersebut.

Baca Juga: 11 Mitos tentang Virus Corona: Dari Bocornya Hasil Lab Hingga Paket Dari China Menular

Namun, kondisi di Iran semakin memburuk setelah pejabat pemerintahnya banyak juga yang terinfeksi.

Pemerintah Iran saat ini diketahui akan mengerahkan sebanyak 300 ribu tentara dan sukarelawan untuk menghadapi virus tersebut.

Daftar pejabat tinggi Iran yang terinfeksi virus corona juga mulai bertambah, setelah Kepala Pelayanan Medis dinyatakan positif terjangkit virus corona pada Selasa (3/3/2020).

Kepala Pelayanan Medis itu bernama Pirhossein Kolivand, adapun kabar dirinya terkena virus corona kemudian diumumkan di kantor berita ILNA.

Baca Juga: Cegah Virus Corona Bisa Dengan Masker Cerdas Xiaomi, Harganya 50 Ribuan!

"Kondisi Kolivand baik dan tidak perlu dikhawatirkan," demikian keterangan Kantor Pelayanan Medis Iran, dikutip dari Independent.

Kolivand terinfeksi virus corona menambah panjang daftar pejabat Iran yang mengidap virus mematikan ini. Anggota parlemen Iran, Abdolreza Mesri, mengatakan kalau ada 23 anggota parlemen telah dinyatakan positif terjangkit virus tersebut.

Abdolreza mengumumkan pemberitaan ini pada Selasa (3/3/2020) di stasiun televisi pemerintah Iran.

Baca Juga: Dampak Virus Corona, Dua Acara Teknologi Global Ini Terpaksa Dilaksanakan Secara Online

Dia juga mengimbau agar anggota parlemen menghindari kontak dengan masyarakat untuk sementara waktu. Pirhossein Kolivand dinyatakan positif virus corona tak lama setelah Mohammad Mirmohammadi meninggal pada Senin (2/3/2020).

Mirmohammadi adalah pejabat tertinggi yang meninggal di Iran sejauh ini.

Pria berusia 71 tahun itu dikenal sebagai tangan kanan Pemimpin Agung Iran, Ayatollah Ali Khamenei.

Virus corona juga telah merenggut nyawa anggota parlemen yang baru terpilih, dan mantan Duta Besar Iran untuk Vatikan, Hadi Khosrosashi.

Pejabat-pejabat Iran lainnya yang positif terjangkit virus corona adalah Wakil Menteri Kesehatan, Iraj Harirchi; dan Wakil Presiden Iran untuk urusan wanita dan keluarga, Masoumeh Ebtekar.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pimpinan Garda Revolusi Iran: Virus Corona Itu Senjata Biologis AS"Penulis : Miranti Kencana Wirawan

Editor : Wahyu Subyanto

Baca Lainnya