WeChat Blokir Kata "Coronavirus" di Aplikasinya, Apa Alasannya?

Rabu, 04 Maret 2020 | 18:00
NextStep Hub

Aplikasi WeChat

Nextren.com- WeChat merupakan salah satu aplikasi berbagi pesan yang dijadikan alternatif dari WhatsApp.

Memiliki mayoritas pengguna yang berasal dari negara China, aplikasi ini melakukan sebuah tindakan pemblokiran pada beberapa kata atau topik yang digunakan oleh pengguna.

Melansir dari TheVerge, sebelumnya WeChat memang sudah melakukan kebijakan ini dengan memblokir sekitar 132 kata.

Namun, ada sebuah hasil riset dari Citizen Lab yang mengatakan bahwa WeChat saat ini telah menambah daftar kata yang diblokir tersebut sejak tanggal 1 Januari 2020.

Baca Juga: Grab Berikan 5.000 Masker Untuk Para Driver Untuk Cegah Virus Corona

Terkait jumlahnya, WeChat dikatakan telah memasukkan sekitar 384 kata baru yang diblokir.

Dalam daftar kata baru yang diblokir tersebut ternyata, pihak riset menemukan bahwa kata "Virus Corona" sudah tidak bisa dibahas dalam aplikasi WeChat.

Hasil tersebut didapatkan oleh pihak Citizen Lab setelah melakukan penelitian dengan menggunakan skrip percakapan dari tiga akun WeChat.

Ketiga akun WeChat tersebut ditempatkan di wilayah yang berbeda yaitu Kanada dan China.

Baca Juga: Pemerintah China Cekal Game yang Membahas Virus Corona, Plague Inc

Dengan adanya pemblokiran terkait topik virus corona tersebut, tentunya masyarakat China akan kehilangan informasi terkait bagaimana cara menangani wabah itu.

Tak hanya WeChat, ternyata salah satu platform streaming asal China, YY juga melakukan hal pemblokiran topik untuk para pelanggannya.

Kembali melansir dari TheVerge, YY sudah memblokir sekitar 45 kata kunci yang di dalamnya termasuk virus corona.

Baca Juga: 11 Mitos tentang Virus Corona: Dari Bocornya Hasil Lab Hingga Paket Dari China Menular

City Post

Aplikasi Wechat

Masih belum diketahui alasan kedua perusahaan tersebut melakukan pemblokiran terkait topik virus corona.

Padahal, masyarakat China saat ini masih harus berkutat dengan wabah penyakit yang sudah menjadi epidemi ini.

Sebuah rumor mengatakan bahwa kebijakan yang dilakukan oleh WeChat dan YY karena perintah dari Pemerintah China.

(*)

Editor : Wahyu Subyanto

Baca Lainnya