Laporan wartawan Nextren, Fahmi Bagas
Nextren.com- Tokopedia menjadi startup e-commerce yang mencoba menjadi super ecosystem di Indonesia.
Pada acara START Summit 2020, pihak perusahaan juga mengatakan bahwa mereka konsisten dalam mendukung perkembangan talenta digital di Indonesia.
Dalam acara ini juga menghadirkan seminar-seminar yang membahas mengenai topik pengembangan startup dan teknologinya.
Co-Founder dan CEO Tokopedia, William Tanjuwijaya mengatakan, "Tokopedia berencana melakukan transformasi digital untukdapat menyiapkan fondasi yang lebih baik".
Acara yang dilakukan di The Kasablanka Hall ini juga menjadi ajang peresmian dari Tokopedia Academy.
Program tersebut adalah oengajaran dan pelatihan yang diberikan oleh Tokopedia bagi masyarakat umum agar bisa mengembangkan kemampuannya dalam bidang teknologi.
Selain itu, Tokopedia Academy juga akan dilakukan secara berkala yaitu setiap bulan di minggu ketiga yang disebut extention.
Pada acara tersebut juga turut hadir Bambang Brodjonegoro, Menteri Riset, Teknologi, dan Badan Riset Inovasi Nasional.
Saat memberikan pidato, Bambang menyatakan bahwa Indonesia saat ini menjadi salah satu negara dengan UMKM terbanyak.
Namun, para pebisnis pada skala ini dinilai belum cukup karena jika menilai dari sisi enterpreuneur, Indonesia masih kalah dari negara seperti Jepang dan China.
"Kita butuh lebih dari satu Tokopedia di Indonesia untuk membangun enterpreunership yang baik" tutur Bambang dalam isi pidatonya.
Beliau juga mengatakan bahwa, meskipun jumlah perusahaan bertaraf Unicorn di Indonesia sudah ada 5 tapi angka tersebut masih belum bisa maksimal dalam meningkatkan nama Indonesia.
Baca Juga: Batal Meluncur di Acara MWC 2020, Oppo Find X2 Bakal Rilis 6 Maret 2020
Hal tersebut dikarenakan eksistensi dari kelima perusahaan tersebut masih bisa menurun jika tidak dibarengi dengan inovasi teknologi.
"Perkembangan teknologi sangat cepat, maka dari itu sebagai perusahaan ecommerce, Tokopedia harus terus melakukan inovasi bidang teknologi dengan cepat." lanjutnya.
Peningkatan inovasi teknologi dikarenakan saat ini, banyak investor asing diklaim oleh Bambang lebih banyak memilih memberikan dananya untuk perusahaan data.
Kedepannya, Bambang berharap bahwa akan semakin banyak enterpreunership yang tidak hanya fokus pada bisnis tapi juga mengadopsian teknologi.
Nantinya, dengan adanya adopsi teknologi dalam segala bisnis, kemungkinan besar akan terjadi fenomena Job Lost (hilang pekerjaan).
"Job Lost ini adalah ada salah satu pekerjaan yang hilang bukan orang yang hilang pekerjaan", jelas Bambang saat diwawancarai oleh wartawan.
Baca Juga: Render Bocoran LG ThinQ V60 Beredar di Internet dengan Bingkai Emas
Pihak Pemerintah juga berharap bahwa ke depannya, Indonesia akan memiliki 5 sampai 10 perusahaan dengan skala Unicorn dari berbagai bidang.
(*)