Seminar Tren Edutech 2020 Membahas Pentingnya Dunia Pendidikan Berbasis Teknologi

Kamis, 20 Februari 2020 | 20:30
way

Dirjen Aplikasi Informatika Kominfo, Semuel Abrijani Pangerapan BSc

Nextren.com - Seminar Nasional bertema "Tren Edutech 2020: Menuju Indonesia Maju" hari ini digelar di Balai Kartini Jakarta, Kamis 20 Februari 2020.

Seminar yang diselenggarakan oleh Kelas Pintar dan Telset.id ini mengangkat dua topik utama yaitu tentang Peran Teknologi Dalam Memangkas Disparitas Dunia Pendidikan dan Tren/Arah Pengembangan Pendidikan Berbasis Teknologi.

Menurut Nurhamzah, CEO Telset.id yang bertindak selaku Ketua Pelaksana Acara, seminar nasional Tren Edutech 2020: Menuju Indonesia Maju, memiliki tiga tujuan utama.

Pertama adalah untuk memetakan persoalan-persoalan pendidikan dan bagaimana teknologi bisa memberikan solusi.

Baca Juga: Penemu Fitur Copy Paste Larry Tesler Dikabarkan Meninggal Dunia, Ini Sejarahnya

Kedua, untuk memetakan arah pengembangan pendidikan berbasis teknologi, dan yang ketiga adalah merumuskan langkah untuk mengakselerasi implementasi pendidikan berbasis teknologi di Indonesia.

Lebih lanjut, pria yang akrab disapa Hamzah ini juga mengungkapkan keyakinannya betapa teknologi bisa merubah dunia pendidikan secara positif.

"Saya percaya teknologi bisa meng-amplify dunia pendidikan seperti halnya teknologi meng-amplify industri finansial, transportasi dan seluruh ekosistem di dalamnya,” ujar Nurhamzah dalam sambutannya.

Hal senada disampaikan Fernando Uffie, Founder Kelas Pintar yang juga bertindak sebagai Ketua Steering Comittee Seminar Nasional Tren Edutech 2020: Menuju Indonesia Maju.

Baca Juga: Android Siapkan Sistem Baru, Bisa Main Game Tanpa Perlu Download

Menurutnya bukan tanpa alasan jika tema tentang Tren Edutech dikaitkan dengan visi Indonesia 2045.

"Teknologi hadir untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Dan Kami percaya bahwa pendidikan berkualitas adalah kunci untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang akan membawa Indonesia unggul di mata dunia,” ujar Uffie.

Dalam sambutannya, Uffie juga menyoroti tentang kompleksitas dunia pendidikan di Indonesia.

Menurutnya, dengan lebih dari 300 ribu sekolah dan 50 juta siswa yang tersebar di lebih dari 17 ribu pulau, akses pendidikan berkualitas masih menjadi sesuatu yang "mahal" di Indonesia.

Baca Juga: Koper Hilang, Raffi Ahmad Pamer 37 Juta Follower di Instagram Agar Ditemukan

Disparitas-nya masih menganga lebar. Kesenjangan infrastruktur, tenaga pengajar, hingga akses terhadap literasi masih menjadi kendala.

Untuk itulah teknologi perlu dihadirkan dalam dunia pendidikan.

Sesuai dengan arahan Presiden RI Bapak Joko Widodo yang berharap teknologi bisa menghadirkan terobosan dan lompatan-lompatan dalam dunia pendidikan sebagai bagian dari upaya membentuk SDM Unggul.

"Inilah kenapa pada hari ini kami mengajak segenap stake holder dunia pendidikan duduk bersama untuk memetakan persoalan pendidikan dan merumuskan langkah kedepannya."

Baca Juga: Telkomsel Launching Game MMORPG Terbaru, Bisa Buat Hape RAM 2GB

"Karena Kami percaya, ketika mecerdaskan kehidupan bangsa jadi tujuan bernegara, maka sudah jadi tugas kita bersama untuk memastikan pendidikan berkualitas bisa diakses oleh seluruh anak bangsa," ujar Uffie.

Sebagai informasi, seminar "Tren Edutech 2020: Menuju Indonesia Maju" dihadiri oleh lebih dari 150 peserta yang berasa dari berbagai stake holder dunia pendidikan, mulai dari guru, kepala sekolah, perwakilan kementrian pendidikan dan kebudayaan, perwakilan kementrian komunikasi dan informasi, media hingga pelaku industri.

Baca Juga: Bisnis Hape Samsung Justru Diuntungkan Karena Wabah Virus Corona

Turut hadir dalam acara tersebut Keynote Speakers Bapak Semuel Abrijani Pangerapan, B.Sc. Direktur Jendral Aplikasi Informatika Kominfo.

Hadir pula sebagai pembicara, Prof. Dr. Waras Kamdi, M.Pd. - BSNP, Gogot Suharwoto, Ph.D - Kepala Pustekkom dan Drs. Sobirin HS - Ketua YPI Al Azhar Indonesia.

Semua pembicara tersebut membahas dunia pendidikan berbasis teknologi dari berbagai aspek, mulai dari regulasi, infrastruktur, riset/kajian, hingga implementasi.

Editor : Wahyu Subyanto

Baca Lainnya