Laporan Wartawan Nextren, Zihan Fajrin.
Nextren.com -Operator telepon Tri Indonesia memberikan tanggapan tentang permasalahan hilangnya sinyal.
Hilang sinyal yang dimaksud ialah dalam keadaan mati listrik.
Tri sebagai platform layanan internet memberikan beberapa upaya terhadap Base Transceiver Station (BTS) miliknya.
Pihak Tri menyampaikan juga berapa jumlah BTS miliknya dalam acara kemarin di Plaza Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (12/2).
Baca Juga: Baim Wong, Artis yang Kini Jadi YouTuber Sukses dengan 9,4 Juta Subscriber
Terdapat 27 ribu BTS di akhir 2019 yang tersebar di wilayah Sumatra, Jawa, Bali, Kalimantan, dan Sulawesi.
Selain menyampaikan jumlah BTS, Tri juga menjelaskan kecepatan jaringan 4G yang mereka punya sudah meningkat.
Hadir dari tahun 2016 sampai tahun ini, Tri telah meningkatkan jaringan 4G hingga 8 kali lebih cepat.
Jaringan tersebut diklaim bisa menyebar secara luas hingga ke 200 juta pelanggan.
Untuk atasi persoalan hilang sinyal ketika mati lampu Tri memberikan dua upaya ini.
Pertama, Tri akan mengadakan cadangan baterai di tiap masing-masing BTS.
Baca Juga: Inilah Baterai Baru dari Energizer, Diklaim Punya Ketahanan Hingga 7 Tahun
M. Danny Buldansyah, Vice President Tri Indonesia.
Baterai tersebut dikatakan tidak seperti dahulu yang tadinya hanya disiapkan selama satu atau dua jam.
Untuk saat ini baterai bisa bertahan dari 4 jam hingga 8 jam.
"Kita nggak berharap mati lampu bisa lebih dari empat jam atau nggak delapan jam, tapi jika itu terjadi, kita punya genset," kata M. Danny Buldansyah, Wakil Presiden Direktur Tri Indonesia.
Ia menambahkan, genset pun sudah disiapkan di tiap BTS dan akan bekerja secara otomatis.
Jaringan fiber pada Tri juga pasangkan teknologi pemindahan jalur yang disebut ASON.
Dengan adanya teknologi tersebut, pihak Tri mengklaim bahwa jaringannya akan beroperasi lebih lama pada saat bencana alam atau situasi darurat lainnya seperti mati listrik atau gempa bumi.
Baca Juga: Begini Cara membersihkan Earphone yang Kotor dan Bau, Dijamin Kinclong!
(*)