Laporan wartawan Nextren, Nicolaus Prama
Nextren.com – CEO Tesla, Elon Musk dikenal sebagai CEO yang unik dan berkarakter.
Elon Musk kerap mengeluarkan pendapat yang kontroversial dan memicu perdebatan.
Setelah menghina WhatsApp pekan lalu, kini Elon Musk mengkritik induk perusahaan, Facebook.
Secara mengejutkan, Elon mencuit tagar #DeleteFacebook dan menyebut perusahaan induk Instagram tersebut lemah serta kuno.
Baca Juga: Elon Musk si Pendiri Tesla Unjuk Gigi di Dunia Musik, Buat Lagu di SoundCloud
Peristiwa bermula dari cuitan artis dan penulis, Sacha Baron Cohen.
Cohen menulis tentang logika mengapa Facebook harus diatur dan dikelola oleh organisasi yang lebih besar, bukan hanya sekedar satu orang saja.
Cohen merujuk pada Mark Zuckerberg yang dianggap memiliki kendali penuh atas Facebook.
Dalam cuitannya, Cohen menggunakan logika bahwa jangan sampai 1 orang memiliki kontrol penggunaan air dan listrik 2,5 milar penduduk.
Baca Juga: Trik Mudah Untuk Ubah WhatsApp dan Facebook Versi Web Jadi Dark Mode
Secara gamblang, Cohen juga menyebut jangan sampai 1 orang memiliki informasi dari 2,5 miliar orang.
Cuitan tersebut merujuk pada jumlah pengguna Facebook yang telah mencapai miliaran dan dikelola oleh Mark Zuckerberg.
Pasca cuitan tersebut, Elon Musk ikut meramaikan dengan mencuit ‘#DeleteFacebook It’s Lame’ alias#HapusFacebook karena (Facebook) lemah (kuno)
Baca Juga: Akun Facebook di Twitter dan Instagram Diretas oleh Grup Hacker Arab
Terang saja cuitan tersebut langsung ramai.
Hingga pukul 11.47 WIB, cuitan Elon Musk pada 8 Februari 2020 kemarin telah mencapai 6.800 RT dan lebih dari 55,7 ribu likes.
Jumlah tersebut justru jauh lebih banyak dari cuitan milik Cohen.
Baca Juga: Soal Iklan Politik di Facebook, Begini Komentar Aktor Star Wars Mark Hamill
Ini bukan kali pertama Musk mengkritik Facebook.
Pada 2018 silam, Musk menyebut desain Facebook Page terlalu kuno dan membosankan pada akun Twitternya.
Ia mencuit hal tersebut setelah menghapus akun Tesla di Facebook.
Baca Juga: Pendiri Facebook Mark Zuckerberg Dituduh Sebarkan Propaganda Nazi
Facebook memang tengah ramai diperbincangkan dalam beberapa tahun terakhir.
Apalagi, setelah kasus Cambridge Analytics terkuak, banyak pihak mulai meragukan sistem keamanan yang dimiliki Facebook.
(*)