Label Musik Baru Gunakan AI Untuk Saring Musisi dan Lagu Terbaik

Selasa, 11 Februari 2020 | 20:00
digitaltrends.com

Ilustrasi mendengarkan musik

Nextren.com - Saat ini penggunaan teknologi dalam penggaarapan musik bukanlah sesuatu yang baru.

Maraknya genre lagu electronik atau yang dikenal sebagai EDM sudah membuat teknologi menjadi lebih dikenal di dunia musik.

Penggunaan alat yang lebih efektif namun dengan hasil yang sama membuat EDM diidolakan untuk menjadi musik yang disukai oleh orang-orang.

Selain itu, adanya AI atau kecerdasan buatan yang biasanya hadir pada fitur-fitur smartphone pun dikatakan sudah bisa digunakan dalam pembuatan sebuah lagu.

Baca Juga: Elon Musk si Pendiri Tesla Unjuk Gigi di Dunia Musik, Buat Lagu di SoundCloud

Snafu Records adalah sebuah label musik yang mengklaim sudah bisa gabungkan kecerdasan manusia dalam membuat musik, dengan kecerdasan buatan dalam memproduksi sebuah lagu.

Label musik baru ini dibentuk oleh Ankit Desai yang merupakan salah satu pegawai di label musik Universal Music Group.

Dia menyatakan bahwa banyak label saat ini masih menggunakan cara lama untuk bisa memilih artis yang ingin diorbitkan.

Selain itu, metode yang mereka gunakan dalam memilih bakat-bakat tersebut terbilang mendasar.

Baca Juga: Samsung Perkenalkan Galaxy M31 Pada 25 Februari, Baterai 6.000 mAh!

Hal tersebut dikarenakan penggunaan sistem chartmetric yang sudah dipakai sejak beberapa tahun lalu.

Snafu mengklaim, untuk dapat memilih musisi-musisi berbakat, pihaknya menggunakan teknologi kecerdasan buatan tersebut sebagai alat penyortir.

Setiap minggunya, AI tersebut akan menganalis setidaknya 150.000 dari musisi-musisi tak berlabel dari berbagai platform musik seperti Soundcloud, Vine, Youtube, ataupun aplikasi berbagi video lainnya.

Sistem kecerdasan buatan yang digunakan oleh Snafu juga menunjukan skor yang tersematkan pada lagu yang sudah terpilih tersebut.

Baca Juga: Spotify Akan Siapkan Playlist Musik Khusus untuk Hewan Peliharaan Kamu

Melansir dari Engadget, dengan skor tersebut, nantinya Snafu dapat mengerucutkan hingga terjaring 15 atau 20 musisi.

Selain itu, lagu yang terpilih itu kemungkinan akan memiliki kemiripan sekitar 70 hingga 75 persen dengan lagu-lagu yang ada di daftar platform musik seperti Spotify.

Hal tersebut dianggap Snafu bukanlah sebuah plagiarisme namun mereka hanya melihat musik mana yang sesuai dengan selera pasar saat ini.

Baca Juga: Samsung Perkenalkan Galaxy M31 Pada 25 Februari, Baterai 6.000 mAh!

Kinerja manusia pada proses ini akan terjadi untuk seleksi 20 musisi tersebut, kemudian para ekspert dari Snafu akan menentukan musisi mana yang layak untuk diorbitkan sebagai artis.

Jika memang sudah ditemukan, maka artis terpilih itu akan dikontrak oleh Snafu untuk diproses sebagai entertainer.

Namun sayangnya, kontrak kerja yang diberikan oleh Snafu terbilang lebih singkat dibanding label musik pada umumnya.

Salah satu artis yang sudah dikontrak oleh Snafu adalah Mishcatt yang merupakan seorang musisi jazz dengan salah lagunya yang berjudul "Fades Away" dan sudah didengar secara streaming sebanyak 5 juta kali.

(*)

Editor : Wahyu Subyanto

Baca Lainnya