Nextren.com -Demi mencegah penyebaran virus corona lebih luas, perusahaan jaringan transportasi asal San Fransisco, Amerika Serikat, Uber menutup sejumah akun drivernya.
Seperti kita ketahui, virus corona saat ini telah menyebar ke lebih dari 17 negara dan telah memakan korban kurang lebih sebanyak 14 ribu orang.
Jumlah korban dan negara terinfeksi yang terus meningkat tentu menjadi salah satu pertimbangan Uber untuk melakukan hal tersebut.
Tak hanya itu, Virus corona dapat menyebar melalui apa saja, termasuk melalui interaksi antar sesama manusia.
Baca Juga: Dampak Virus Corona Pada Industri Teknologi, Banyak Pabrik Teknologi Tutup
Untuk itu Uber sangat memperhatikan hal ini karena interaksi antara driver dengan penumpang akan menjadi salah satu gerbang menyebarnya virus tersebut.
Dilansir dari Digital Trends yang mengutip akun twitter resmi Uber Mexico, mereka jadi yang pertama menutup beberapa akun driverdan penumpangnya sebanyak 240 akun pada awal Februari ini.
"Kami akan terus mengupayakan informasi bagi para penumpang dan driver Uber terkait kelanjutan dari akun mereka", tulis tweet tersebut.
Melansir CNET, berdasarkan informasi dari departement kesehatan di Mexico, ada salah seorang penumpang Uber yang terindikasi sudah terinfeksi virus corona.
Meski belum ada pengumuman resmi, pihak Uber tak mau mengambil resiko dengan langsung menutup sementara beberapa akun driver dan penumpangnya.
Di Mexico sendiri sempat beredar kabar terdapat 9 orang yang telah terinfeksi viru corona.
Namun, informasi yang masih belum jelas kebenarannya ini segera dibantah oleh para ahli kesehatan setempat.
Tak hanya di Mexico, Uber Australia juga menuturkan akan melakukan monitor terkait penyebaran virus corona di negara kangguru tersebut.
Pasalnya, Australia menjadi salah satu negara yang telah terinfeksi virus corona.
Terdapat 12 kasus virus corona yang sudah terkonfirmasi pihak kesehatan setempat.
Kedepannya, bukan tidak mungkin pihak Uber di berbagai negara lainnya akan melakukan kebijakan yang sama untuk mencegah penyebaran virus corona yang lebih luas.
(*)