Laporan Wartawan Nextren, Wahyu Prihastomo
Nextren -Seiring dengan menyebarnya virus Corona, sejumlah berita bohong alias hoax tentangnya juga ikut menyebar.
Di era digital seperti sekarang ini, penyebaran berita bohong seperti itu sangat mudah terjadi.
Baca Juga: Ini Daftar Pencegahan Coronavirus yang Berstatus Darurat Dari Google
Untuk mencegah adanya masyarakat yang menerima informasi 'ngawur', Twitter punya cara yang menarik.
Perusahaan milik Jack Dorsey itu mengumumkan akan mengatur hasil pencarian seputar virus Corona di layanan mereka.
Pengumuman ini disampaikan langsung oleh akun resmi Twitter Public Policy pada hari Kamis (30/1/2020), kemarin.
Baca Juga: Banjir Berita Hoax Tentang Virus Corona Beredar Online, Membuat Resah Warga Tiongkok
"Kami ingin membantu kalian mengakses informasi yang kredibel, terutama ketika menyangkut tentang kesehatan masyarakat," tulis Twitter.
Caranya adalah, saat kalian mencari sesuatu tentang virus Corona di kolom pencarian, Twitter akan memberikan link rujukan yang berisi informasi terpercaya.
Sayangnya, untuk sementara ini Twitter melalui postingan blognya mengumumkan kalau layanan pencegah hoax ini baru tersedia di 14 negara.
Baca Juga: Efek Corona Virus, Pabrik Mobil Listrik Tesla Harus Tutup dan Alami Gangguan Produksi
Di antaranya adalah Australia, Brasil, Kanada, Hong Kong, Jepang, Malaysia, Selandia Baru, Filipina, Singapura, Korea Selatan, Taiwan, Amerika Serikat, Inggris, Denmark, Jerman, Perancis, Spanyol dan Vietnam.
Ke depannya Twitter berjanji akan memperluas fitur menarik ini ke lebih banyak wilayah lagi.
Baca Juga: Dampak Virus Corona Pada Industri Teknologi, Banyak Pabrik Teknologi Tutup
Dalam postingannya, Twitter juga menyebut kalau saat ini mereka sudah melihat lebih dari 15 juta Tweet seputar Corona dalam empat minggu terakhir.
Artinya, topik seputar Corona ini memang jadi topik yang sangat hangat dibicarakan.
Bukan cuma di Tiongkok, tapi di seluruh dunia.
Baca Juga: Toko Offline Xiaomi Tutup Akibat Virus Corona di Wuhan, China
Sebagai layanan media sosial, Twitter merasa punya tanggung jawab yang besar untuk menyediakan tempat penyebaran informasi yang positif.
Virus Corona memang jadi pukulan berat bagi masyarakat dunia di awal tahun ini.
Sampai artikel ini ditulis, Corona sudah merenggut setidaknya 250 nyawa yang menginfeksi lebih dari 11.000 orang.
Informasi yang tepat terkait wabah ini pastinya sangat dibutuhkan untuk mencegah terjadinya hal-hal yang lebih buruk. (*)
Baca Juga: Lenovo Kirim Sejumlah Perangkat IT untuk Bantu Penanganan Corona di Wuhan