Detektif Kepolisisian AS Akui Sistem Android Kini Lebih Sulit Dibobol Daripada iOS

Kamis, 30 Januari 2020 | 17:00
Vox.com

Ilustrasi Android dan iOS

Laporan Wartawan Nextren, Wahyu Prihastomo

Nextren -Detektif digital forensik sekarang mengakui kalau sistem milik hape Android lebih sulit dibobol daripada iPhone.

Seperti kita tahu, saat ini semua data penting bisa kita dapatkan dari sebuah hape.

Baca Juga: Google Temukan Kelemahan Apple Safari yang Bisa Diretas dan Dilacak

Bayangkan saja berapa banyak kontak orang penting, pesan berisi rencana, atau pun foto lokasi yang akan menjadi sasaran teror dari hape seorang teroris.

Maka dari itu, saat ini hampir semua negara sudah mulai punya perhatian lebih dalam digital forensik semacam ini.

Salah satu negara yang punya teknologi terbaik saat ini adalah Amerika Serikat.

Baca Juga: Hape Orang Terkaya di Dunia Diretas Lewat Pesan WhatsApp, Apa Yang Dicuri?

Baru-baru ini Vice berkesempatan melakukan pantauan terhadap cara kerja detektif digital forensik dalam membobol sistem sebuah hape.

Detektif Rex Kiser dari Departemen Kepolisian Forth Worth menguji dua sistem berbeda, Android dan iOS.

Menariknya, sistem iOS yang selama ini dianggap lebih aman justru sekarang lebih mudah bobol dibanding Android.

Baca Juga: Hacker Patah Hati Nekat Retas Situs Pengadilan Agama Sleman Jogja, Tulis Pesan yang Bikin Nyesek

"Setahun yang lalu kami tidak bisa masuk ke iPhone, tapi kami bisa masuk ke semua Android. Sekarang kita tidak bisa masuk ke banyak Android," katanya.

Salah satu penyebabnya adalah tersedianya sebuah alat khusus yang kini diciptakan untuk meretashape untuk penyelidikan.

Alat ini disediakan oleh Cellebrite, sebuah perusahaan yang direkrut pemerintah untuk meretas hape.

Baca Juga: Bak di Film, Peretas ini Menjebol Hape Dengan Sidik Jari Dari Gelas

Alat buatan mereka mampu membobol segala tipe iPhone yang ada, termasuk iPhone X.

Dengan alat ini para detektif digital forensik mampu mengambil data GPS, pesan, riwayat panggilan, dan daftar kontak.

Bukan cuma itu, mereka juga bisa menghimpun semua data dari aplikasi tertentu seperti Instagram, Twitter, LinkedIn, dan lain sebagainya.

Baca Juga: Ternyata Hape Bisa Diretas Lewat GIF yang Diterima di WhatsApp

Saat diuji coba pada Android, alat ini ternyata tidak bisa bekerja secara maksimal.

Sebagai contoh, alat ini gagal mengambil data GPS dari seri hape lama seperti Google Pixel 2 dan Samsung Galaxy S9.

Malahan alat ini gagal mengambil satu data pun dari Huawei P20 Pro.

Baca Juga: Mantan Pegawai Yahoo Sengaja Retas 6.000 Akun Demi Foto Syur

Mengenai sulitnya membobol data dalam hape ini, Detektif Kiser punya pandangan tersendiri.

Menurutnya para perusahaan hape memang sengaja memperketat sistem keamanan demi menghindari kontrol pemerintah.

Semua ini dilakukan dengan kedok menjaga privasi konsumen. (*)

Baca Juga: Seorang Hacker Remaja Retas Situs AS, Sampaikan Pesan Dukungan untuk Iran

Editor : Wahyu Subyanto

Sumber : Android Authority, Vice

Baca Lainnya