Laporan wartawan Nextren, Nicolaus Prama
Nextren.com – Perusahaan induk Google, Alphabet mengawali 2020 dengan capaian spektakuler.
Alphabet telah sukses menjadi perusahaan dengan nilai (valuasi) mencapai $1 trliun.
Dengan capaian ini, Alphabet menjadi perusahaan keenam di dunia dengan nilai mencapai $1 triliun.
Baca Juga: Alphabet, Induk Google Berencana Ambil Alih Bisnis Smartwatch Fitbit
Alphabet bergabung dengan 3 perusahaan teknologi lainnya yang telah mencapai nilai tersebut sejak lama: Apple, Microsoft, dan Amazon.
PetroChina menjadi perusahaan pertama di dunia yang mencapai nilai $1 triliun pada 2007 silam.
Apple kemudian menyusul sebagai perusahaan teknologi pertama yang bernilai $1 triliun, dicapai pada Agustus 2018 siilam.
Satu bulan kemudian, Amazon menyusul capaian Apple tersebut dan Microsoft pada April 2019 kemarin.
Pada akhir 2019, Saudi Aramco menjadi perusahaan pertama di dunia yang mencapai nilai $2 triliun.
Capaian Alphabet ini berkat nilai saham GOOG yang ditutup menjadi $1.451,7 pada Kamis (16/01/2020) kemarin.
Valuasi Alphabet tercapai satu bulan setelah mundurnya pendiri Google, Larry Page dan Sergey Brin dan Sundar Pichai menjadi CEO Alphabet.
Alphabet menjadi perusahaan induk Google pada 2015 silam dan mengawasi semua proyek sampingan yang dikerjakan oleh Google.
Baca Juga: Pendiri Google, Larry Page dan Sergey Brin Mundur Dari CEO Alphabet
Laporan keuangan kuartal keempat sekaligus tahunan Alphabet akan rilis pada 3 Februari 2020 mendatang.
Setidaknya, Alphabet diharapkan meraup keuntungan hingga $46,9 miliar.
Nilai Apple saat ini mencapai $1,38 triliun, sementara Amazon justru alami koreksi menjadi $931 miliar.
Sementara Microsoft mencatat valuasi sebesar $1,27 triliun.
Perusahaan media sosial, Facebook diprediksi akan memiliki valuasi $1 triliun dan bergabung bersama 4 perusahaan teknologi tersebut.
Sebab, saat ini Facebook memiliki valuasi $632 miliar.
Uniknya, meski perusahaan teknologi, rupanya pendapatan Alphabet sebagian besar berasal dari iklan yang mereka terima.
Sehingga tidak heran jika Google terus mengembangkan berbagai metode iklan, mulai dari pop up, klik, hingga video di YouTube.
(*)