Laporan wartawan Nextren, Nicolaus Prama
Nextren.com - Siapa tak kenal merk Bose?
Brand elit tersebut terkenal dengan produk audio berkualitas tinggi dan harga yang sepadan pula.
Namun ternyata ada kabar tak sedap menghampiri brand satu ini.
Perusahaan teknologi asal Amerika Serikat ini mengumumkan akan menutup beberapa gerai resminya.
Baca Juga: IndoXXI Sudah Tutup, Ini Situs Nonton Online Penggantinya
Bose akan menutup gerai di Amerika bagian utara, Eropa, Jepang, dan Australia.
Imbasnya, ratusan karyawan akan dirumahkan karena penutupan gerai tersebut.
Bose menutup gerai tersebut dengan alasan yang sudah tak asing lagi didengarkan: e-commerce.
Dalam pengumumannya, Bose menyebut bahwa tingginya pembelian produk melalui e-commerce membuat keputusan menutup gerai diambil.
Sebab, jumlah pembelian di gerai resmi jauh berada di bawah capaian e-commerce.
Baca Juga: Audio-Technica Ramaikan Persaingan Earbuds TWS di Tahun 2020
Gerai retail pertama Bose dibuka pada 1993 silam dan saat ini telah tersebar di seluruh dunia.
VP Penjualan global Bose, Colette Burke menceritakan bahwa perubahan budaya konsumen menjadi faktor lain penutupan gerai.
"Dahulu konsumen datang untuk merasakan langsung teknologi Bose melalui komunikasi langsung, CD, hingga DVD. Kini konsumen memiliki budaya baru, langsung membeli tanpa mencoba terlebih dahulu," ungkapnya.
Baca Juga: Tak Menguntungkan, GoJek Berencana Tutup Beberapa Layanan GoLife
Total ada sekitar 119 gerai resmi Bose yang ditutup.
Sementara 130 gerai lain yang tersebar di Tiongkok, UEA, hingga Asia Tenggara masih beroperasi normal.
Menyikapi karyawan yang dirumahkan, Bose menyebut tengah menawarkan beberapa bantuan.
Kasus yang sama pernah terjadi di Indonesia.
Beberapa gerai retail menutup operasi offline di beberapa tempat karena serbuan e-commerce.
(*)