Laporan wartawan Nextren, Nicolaus Prama
Nextren.com – Xiaomi termasuk merk hape yang cukup diburu di Indonesia.
Bahkan, tingginya permintaan konsumen Indonesia kerap membuat Xiaomi kewalahan.
Terbukti banyak hape unggulannya yang sulit dicari di pasaran meski belum lama rilis.
Baca Juga: Mi Note 10 Pro Rilis di Indonesia, Smartphone Flagship Rasa Menengah?
Sebut saja Redmi Note 7 dan Redmi Note 8, dua hape kelas menengah yang kerap jadi incaran para konsumen.
Dua hape unggulan Xiaomi Indonesia tersebut kerap menghilang dari gerai offline maupun online dengan alasan stok kosong.
Untuk mengantisipasi tingginya permintaan konsumen, Xiaomi Indonesia lakukan strategi baru pada 2020.
Xiaomi Indonesia memutuskan untuk menambah daftar distributor menjadi 6 perusahaan.
Artinya, Xiaomi Indonesia menambahkan 5 distributor baru pada 2020.
5 Distributor baru tersebut adalah Rajawali, Bintang Mahameru Utama, Synergy Sukses Mobilindo, Cahaya Mulia Glass Indonesia Lestari, dan Belanja Royal Makmur.
Sementara untuk Erajaya akan tetap menjalin kontrak dengan Xiaomi, ucap Country Director Xiaomi Indonesia, Alvin Tse seperti dikutip dari Kompas Tekno pada Sabtu (4/1/2020).
Alvin Tse, Country Director of Xiaomi Indonesia.
Sembari meluncurkan Mi Note 10 Pro di Indonesia, Alvin juga menjelaskan bahwa Xiaomi Indonesia akan menggenjot pasar purna jual.
Xiaomi juga akan meningkatkan gerai offline mereka di Indonesia, Mi Store.
Baca Juga: Kolaborasi Xiaomi-Vivo-Oppo Dalam Pengiriman Data Siap Hadir Bulan Februari
Saat ini Xiaomi memiliki 51 Mi Store di seluruh Indonesia yang didukung 50 layanan purna jual.
Alvin berharap jumlah tersebut meningkat dalam 2 hingga 3 tahun mendatang.
Penambahan distributor Xiaomi juga mampu menentramkan masyarakat Indonesia agar tidak sembarang membeli hape non-distributor.
(*)