WhatsApp Status Akan Tampilkan Iklan di Tahun 2020, Ini Alasannya

Jumat, 03 Januari 2020 | 18:50

Cara Masuk Grup Whatsapp Luar Negeri Tanpa Perlu Izin Admin

Nextren.com- WhatsApp merupakan aplikasi platform berbasis berbagi pesan yang telah hadir sejak tahun 2019.

Salah satu perusahaan milik Mark Zukerberg ini tidak pernah menampilkan iklan pada layanan aplikasinya.

Namun sayangnya, Facebook sebagai pemilik WhatsApp telah mengumumkan bahwa akan ada kebijakan baru di tahun 2020.

Aplikasi WhatsApp akan menayangkan sejumlah iklan yang akan hadir di dalam tampilan berbagi pesan kamu.

Pengumuman iklan ini dikeluarkan oleh Facebook pada event Facebook Marketing Summit.

Baca Juga: Cara Dapatkan Stiker Spesial Tahun Baru 2020 di Akun WhatsApp

Melansir dari Independent.co.uk, salah satu peserta konferensi, Olvier Ponteville membagikan sejumlah foto presentasinya di Twitter.

Foto tersebut menunjukan bagaimana iklan akan muncul dalam WhatsApp Status.

Jika dilihat pada gambar, iklan ini akan terlihat seperti iklan pada Instagram Stories yang sudah familiar dimata penggunanya.

Cara kerja dari iklan pada WhatsApp ini juga sama dengan di Instagram, kamu hanya tinggal meswipe-up gambar iklan yang ada untuk melihat informasi terkait produk yang sedang diiklankan.

Perbedaan yang antara iklan Instagram dan WhatsApp adalah username yang dipajang dalam layanan iklan tersebut.

Jika di Instagram kamu bisa meihat username pengiklan, maka di WhatsApp status terpampang nama perusahaan yang mengeluarkan iklan tersebut.

Sebenarnya, langkah dari WhatsApp untuk menghadirkan iklan pada layanannya ini merupakan sebuah pelanggaran yang sudah ditetapkan oleh pendiri awalnya.

Jan Koum dan Brian Acton berjanji untuk tidak akan menjual data penggunanya dan tidak akan menanyangkan iklan di aplikasi berbagi pesannya ini.

Namun, semenjak diambil alih oleh Facebook sejak tahun 2014 dan mengalami kenaikan jumlah pengguna yang mencapai 1,5 milyar pengguna dari 180 negara di seluruh dunia, Koum dan Acton mengalami ketidak pastian dalam mempertahankan pendiriannya.

Baca Juga: Versi Beta WhatsApp Tambahkan Fitur Pesan Kadaluwarsa untuk Pesan Grup

Padahal pada tahun 2012, Koum pernah menyatakan ketidaksenangannya dengan layanan iklan.

Akhirnya, kedua pendiri awal WhatsApp ini memutuskan untuk mengundurkan diri dari aplikasi penyedia layanan berbagi pesan tersebut dan mencoba mengkritisi usaha Facebook untuk memonetisasi WhatsApp lebih dari yang sudah dilakukannya.

Sebelumnya, WhatsApp sudah melakukan monetisasi dengan cara menarik biaya sebesar 1 USD untuk mendapatkan penghasilan dan untuk melindungi biaya hosting penggunanya.

(*)

Tag

Editor : Kama