Laporan wartawan Nextren, Nicolaus Prama
Nextren.com – Indonesia memang dikenal sebagai negara dengan jumlah penduduk terbanyak ke-4 di dunia.
Jumlah penduduk yang tinggi berbanding lurus dengan jumlah kepemilikan hape yang terus meningkat setiap tahunnya.
Ternyata, kedua hal tersebut menjadi pasar potensial bagi produsen hape di dunia.
Baca Juga: Hape Produksi Tiongkok Kuasai 65 Persen Pasar Smartphone Indonesia
Sebab, dalam riset yang dilakukan oleh lembaga riset pasar dunia, Canalys, menyebut bahwa Indonesia merupakan pasar hape paling potensial saat ini.
Dalam kuartal ketiga (Q3) 2019 kemarin, Indonesia mencatat sebagai negara dengan pertumbuhan distribusi hape tertinggi di dunia.
Dalam catatan Canalys, jumlah hape yang terjual di Indonesia diperkirakan sebanyak 11,5 juta unit pada kuartal ketiga 2019.
Bila menghitung dalam persentase, jumlah tersebut naik sebesar 29 persen dibandingkan kuartal ketiga 2018 silam.
Persentase pertumbuhan ini bahkan menjadi yang tertinggi secara global.
Indonesia mengungguli Rusia yang mencatat pertumbahn pasar sebesar 15 persen.
Oppo memimpin pasar hape Indonesia dengan tumbuh sebesar 47 persen bila dibandingkan tahun lalu.
Pada kuartal ketiga 2019, Oppo sukses mendistribusikan 2,6 juta unit hape, berbeda jauh dari Q3 2018 yang hanya mendistribusikan 1,8 juta unit.
Oppo berhasil naik dari peringkat ketiga pada Q3 2018 menjadi peringkat pertama Q3 2019.
Baca Juga: Tim Olahraga eSports Indonesia Berhasil Bawa Pulang Medali Perak dari SEA Games 2019
Di peringkat kedua, Xiaomi masih bertahan di posisinya dengan sukses menaikkan persentase distribusi sebesar 22 persen.
Hal tersebut diperoleh setelah Q3 2018 hanya menjual 2 juta unit, sedangkan pada Q3 2019 sukses menjual 2,5 juta unit.
Samsung menjadi satu-satunya produsen non Tiongkok dalam 5 besar produsen hape di Indonesia.
Samsung tumbuh hanya 16 persen sejak tahun lalu.
Vivo tidak terduga memiliki performa yang signifikan.
Pada Q3 2019, Vivo sukses mendistribusikan 1,9 juta unit hape, jumlah ini naik pesat dari 1,1 juta unit pada Q3 2018 silam.
Artinya, Vivo tumbuh sebesar 74 persen bila dibandingkan tahun lalu.
Sesuai dengan data yang ditampilkan, saat ini Indonesia kebanjiran hape yang berasal dari Tiongkok dan menjadi pasar potensial bagi para produsen hape.
(*)