Laporan Wartawan Nextren, Wahyu Prihastomo
Nextren -Perkembangan teknologi memang sudah terbukti bisa memberikan banyak manfaat untuk kehidupan manusia.
Banyaknya teknologi baru yang muncul juga mendorong manusia untuk berinovasi dalam memanfaatkan teknlo tersebut.
Salah satu inovasi yang cukup unik baru-baru ini dilakukan oleh sebuah peternakan sapi perah di Moscow, Russia.
Dikutip dari Mirror, peternakan bernama The RusMoloko ini memanfaatkan teknologi VR untuk meningkatkan produksi susu sapi-sapi mereka.
Baca Juga: Bisa Melakukan Tiga Hal dari Tiga Fitur Terbaru Firefox Lite,
Seorang Youtuber bernama Jonny Tickle pertama kali menunjukkan hal unik ini lewat akun Twitter pribadinya.
Hal ini jelas langsung mendapat perhatian dari netizen di seluruh dunia.
Bisa dilihat dari jumlah Like dan Retweet yang didapatnya.
"Sebuah peternakan di Moscow memutuskan untuk memasang kacamata VR pada sapi-sapi dengan tujuan untuk membuat mereka lebih santai dan bahagia," tulisnya dalam caption.
Baca Juga: Siap-siap, Twitter Bakal Hapus Akun yang Tidak Pernah Aktif Selama 6 Bulan
Ia juga menyebut kalau lingkungan yang tenang bisa menyebabkan peningkatan produksi susu.
Sebenarnya program penggunaan VR pada sapi ini digagas langsung oleh pihak Kementerian Pertanian Russia.
Dalam VR yang digunakan para sapi ditampilkan suasana ala musim panas.
Baca Juga: Menkominfo Pastikan Indonesia Jadi Negara Digital di Tahun 2035, Seperti Apa?
Menurut para peneliti, spektrum warna merah yang banyak muncul saat musim panas bisa membuat kondisi sapi jadi lebih baik.
"Berdasarkan berbagai penelitian, sapi lebih baik dalam memahami nuansa warna merah daripada hijau dan biru pada spektrum warna," kata Kementerian Pertanian Russia.
Kementerian Pertanian juga sudah merilis data yang menunjukkan hasil positif dari program ini.
Baca Juga: Polisi Grebek Pabrik iPhone Ilegal di Tangerang, Omzet Hingga Rp 150 Juta Sebulan
Dalam uji coba pertama, para ahli mencatat penurunan tingkat kecemasan pada sapi.
Hal ini juga diiringi dengan peningkatan mood ke arah positif dari keseluruhan kawanan sapi.
Soal dampak pada produksi susu, para ahli menyebut kalau hal itu masih memerlukan penelitian lebih lanjut. (*)
Baca Juga: Facebook dan Instagram Akan Larang Penggunaan Emoji Berbau Seksual