Lewat sebuah acara di Jakarta, Selasa (30/6/2015) kemarin, kamera mirrorless terbaru dari Canon, EOS M3, resmi meluncur di Indonesia.Kamera ini adalah produk generasi ketiga dari seri kamera mirrorless Canon EOS M. Dibanding pendahulunya, ia menawarkan sejumlah perubahan, terutama dari segi fisik.Nah, Nextren sempat mencoba-coba EOS M3 barang sebentar di sela-sela acara peluncurannya. Seperti apa kesan yang didapatkan? Ikuti ulasan singkatnya berikut ini."Serius"Pertama kali melihatnya, EOS M3 benar-benar tampak berbeda dari pendahulunya. Kalau dulu EOS M menganut konsep desain minimalis yang cenderung banyak bergantung pada layar sentuh, kini EOS M3 lebih banyak memiliki tombol dan kenop fisik.Exposure mode dial, misalnya, sekarang bertengger di sisi atas (top plate), bersebelahan dengan kenop exposure compensation.
Pengguna pun dapat mengganti-ganti mode exposure dengan mudah, misalnya dari aperture priority menjadi shutter priority, atau custom set yang menyimpan setting aneka parameter yang sudah disetel sebelumnya. Canon juga menambah handgrip di bagian depan sehingga kamera ini tak terasa licin bak batang sabun seperti pendahulunya. Tambahan tombol dan kenop fisik serta handgrip tersebut membuat EOS M3 secara keseluruhan tampak sebagai kamera yang lebih "serius". Layout kontrolnya tak lagi terlihat seperti model "point-and shoot", melainkan lebih mirip dengan seri kamera enthusiast PowerShot G series. Memang, pada EOS M3 ini Canon terkesan lebih cermat dalam usahanya memasuki segmen kamera mirrorless, setelah EOS M generasi pertama dan kedua mendapat sambutan yang kurang menggembirakan.
Pabrikan negeri sakura itu agaknya mendengarkan permintaan konsumen, lalu kembali ke meja menggambar dan merancang ulang produk seri EOS M.Hasilnya adalah EOS M3 ini. Sebuah produk yang secara keseluruhan tampak jauh lebih matang dibanding dua model terdahulu yang terkesan coba-coba, untuk tidak dibilang ala kadarnya. Masih pelanCanon memasarkan EOS M3 sebagai "kamera DSLR berukuran ringkas". Memang, ia memiliki banyak kesamaan dengan kamera DSLR. Bagian menu, misalnya, akan segera familiar untuk siapapun yang pernah memakai DLSR bikinan Canon.Jeroan EOS M3 pun serupa dengan kamera DSLR EOS 750D dan 760D terbaru dari Canon, mencakup aneka komponen terkini macam sensor CMOS 24 megapixel, prosesor gambar DIGIC 6, konektivitas, dan sistem autofokus Hybrid CMOS AF III.
Sayang, meski kinerjanya lebih tinggi dari EOS M generasi terdahulu, EOS M3 masih terasa pelan saat dioperasikan.Hal tersebut terutama dirasakan Nextren ketika mencoba autofokus dengan lensa kit. Kecepatan AF EOS M3 ternyata masih di belakang kamera mirrorless tipe lain saat ini -seperti misalnya dari platform micro four-thirds- sehingga ia terasa tidak gesit.Koleksi lensa EOS-M pun masih terbilang minim, hanya beranggotakan empat lensa yang terdiri dari tiga lensa zoom (ultra wide, normal zoom, dan tele zoom) serta sebuah lensa prime.Tapi paling tidak ia bisa dipasangi seluruh lensa EF dan EF-S untuk DSLR Canon dengan memakai sebuah adapter khusus yang dapat dibeli terpisah.
EOS M3 turut dibekali dengan layar sentuh 3 inci yang bisa ditekuk 45 derajat ke arah bawah dan 180 derajat ke atas (menghadap ke depan) sehingga mempermudah penggunanya dalam menjepret foto selfie.Tertarik? Kamu akan bisa menjumpai Canon EOS M3 di pasaran Indonesia mulai pertengahan bulan Juli ini. Harganya dipatok di angka Rp 6,9 juta untuk versi kit dengan lensa EF-M 18-55mm f/3.5-5.6 serta Rp 10,9 juta untuk versi kit dengan dua lensa EF-M 18-55 f/3.5-5.6 dan EF-M 55-200 f/3.5-5.6.