Percakapan Tentang Belanja di Twitter Meningkat 2 Kali Lipat Saat Harbolnas

Selasa, 12 November 2019 | 14:49
iStock Editorial

Twitter

Nextren.com - Sebagai platform berbasis minat yang mendorong terjadinya percakapan, interaksi menjadi penting di Twitter.

Hal ini memungkinkan brand untuk menyasar audiens mereka secara umum atau lebih spesifik, sesuai kebutuhannya.

Apakah itu untuk meningkatkan top of mind terkait hal tertentu, memperkenalkan produk baru, ataupun terhubung dengan apa yang sedang terjadi untuk lebih mendekatkan diri dengan audiens mereka.

Memasuki masa persiapan liburan akhir tahun, brand saling berlomba meluncurkan kampanye dan/atau memberikan beragam penawaran menarik untuk meningkatkan penjualan.

Baca Juga: Promo Harbolnas 11.11: Begini Strategi Belanja di Ecommerce Agar Kantong Aman

Twitter menganalisa percakapan terkait belanja selama momen-momen belanja nasional tahun 2018 di Indonesia.

Berikut ini adalah beberapa insight dari hasil analisis tersebut, yang dapat menjadi referensi bagi brand dan para pemasar dalam mempersiapkan strategi yang tepat untuk memanfaatkan Twitter dalam kampanye mereka di musim berbelanja akhir tahun ini.

1. Percakapan di Twitter terkait belanja mulai terjadi di bulan September

Masyarakat Indonesia yang menggunakan Twitter mulai membicarakan tentang belanja dan travelling sejak bulan September.

Jumlah cuitan di Twitter tentang berbelanja meningkat dua kali lipat pada momen hari berbelanja nasional seperti 9/9, 10/10, 11/11, dan 12/12; dibandingkan periode biasanya.

Dapat dilihat dari grafik di bawah ini, bahwa puncak percakapan tentang belanja terjadi pada momen-momen belanja nasional.

Twitter
Twitter

Volume percakapan tentang Belanja dan Traveling di Twitter

Baca Juga: Duh, Mulai 13 November 2019 Tidak Bisa Lagi Top Up OVO di Alfamart

Ini merupakan kesempatan bagi brand untuk lebih terhubung dengan audiens mereka di Twitter.

Juga dapat dilihat, bahwa percakapan tentang belanja dan travelling berbanding lurus di Twitter.

Di setiap percakapan tentang travelling, akan tersisip percakapan terkait belanja, begitu pula sebaliknya.

2. Mobile adalah kunci

Sebanyak 61% pengguna Twitter di Indonesia berencana menggunakan perangkat seluler mereka untuk melakukan pembelanjaan pada momentum belanja akhir tahun.

Jika brand ingin memenangkan “pertarungan,” kampanye yang dilakukan sebaiknya difokuskan untuk menarik perhatian para mobile shopper.

Terdapat tiga tipe pembelanja daring yang ada di Twitter di Indonesia:

A. Mobile shopper, yang suka berbelanja menggunakan gawai pintar mereka - 1 dari 4 orang berbelanja melalui gawai pintar mereka setiap minggunya.

Baca Juga: Duh, Mulai 13 November 2019 Tidak Bisa Lagi Top Up OVO di Alfamart

B. Regular shopper, yang berbelanja secara rutin pada periode-periode tertentu.

Ada 94% pengguna Twitter di Indonesia sudah melakukan pembelian produk secara online sejak setidaknya satu bulan lalu.

C. Social shopper, yaitu mereka yang membuat keputusan berbelanja berdasarkan rekomendasi di media sosial. Sebanyak 48% memutuskan untuk berbelanja berdasarkan rekomendasi di media sosial.

Lalu 83% dari pengguna Twitter di Indonesia juga mencari dan membeli produk secara online.

Baca Juga: Moto G8 Muncul Dengan Snapdragon 665 Dan 3 Buah Kamera Belakang

3. Fesyen dan aksesoris adalah kategori paling populer yang dibeli melalui perangkat seluler

Dari hasil analisa Twitter, terdapat setidaknya 9 kategori produk yang banyak dibeli melalui perangkat seluler.

Dari 9 kategori tersebut, fesyen dan aksesoris (69%) menjadi kategori paling populer yang dibeli oleh pengguna Twitter di Indonesia melalui perangkat seluler.

Kemudian diikuti oleh produk terkait travelling (54%) serta kecantikan dan perawatan pribadi (50%).

Baca Juga: Bocoran Samsung Galaxy S11: Layar Lebih Besar dan Tersedia 5 Varian

twitter

Kategori produk yang populer untuk dibeli secara mobile

4. Twitter menjadi bagian penting dalam perjalanan konsumen secara keseluruhan, dari awal hingga akhir.

Audiens di Twitter reseptif terhadap perubahan dan hal-hal baru.

Sebagai platform berbasis minat, Twitter dapat menghubungkan brand dengan audiens tersebut.

Mulai pada saat mereka mencari inspirasi, saat akan melakukan pembelanjaan, hingga memberi opini tentang produk atau jasa yang mereka beli; semuanya terjadi di Twitter.

Baca Juga: Ragu-ragu Pinjam Uang di Fintech? Cek Dulu 17 Fintech Terbaru yang Resmi Terdaftar di OJK Ini

Dengan 94% pengguna Twitter di Indonesia membeli produk secara online dalam satu bulan terakhir, brand dapat menitikberatkan aktivasi mereka di ranah daring.

Dwi Adriansah, Country Industry Head, Twitter Indonesia; menekankan pentingnya bagi para brand dan pemasar untuk menjadikan Twitter sebagai salah satu platform utama pada masa liburan akhir tahun yang akan datang.

“Audiens di Twitter sangatlah reseptif terhadap perubahan dan hal-hal baru. Audiens yang reseptif ini dapat membawa hasil untuk bisnis atau kampanye yang sedang dilakukan."

Twitter
Twitter

Twitter sebagai bagian dari proses belanja

"Hal ini menjadi kesempatan baik bagi brand untuk dapat terhubung dengan mereka melalui momen-momen penting yang biasanya banyak dibicarakan di Twitter. Momen liburan akhir tahun adalah salah satunya.”

Dwi juga menyebutkan alasan bagi brand untuk terhubung dengan audiens mereka di Twitter.

“Sebagai platform berbasis minta yang bersifat publik, digabungkan dengan fakta bahwa pengguna Twitter Indonesia merupakan mobile shopper dan social shopper; menjadikan Twitter platform ideal untuk meluncurkan kampanye atau produk baru, sekaligus untuk terhubung dengan audiens brand mereka pada momen liburan akhir tahun,” pungkas Dwi.

Editor : Wahyu Subyanto

Baca Lainnya