Google Bekerjasama Dengan Perusahaan Anti Virus Untuk Amankan Play Store

Kamis, 07 November 2019 | 14:30
9to5mac.com

Google membentuk App Defense Alliance yang membantu melindungi Play Store dari serangan malware

Laporan wartawan Nextren, Nicolaus Prama

Nextren.com - Dalam beberapa bulan terakhir, Google Play Store kerap kecolongan sistem keamanan.

Tak jarang, berbagai malware beredar di Play Store dalam bentuk aplikasi.

Bahkan, malware tersebut kemudian menyerang hape Android pengguna.

Untuk mengantisipasi hal tersebut, Google kemudian mengumumkan kerja sama baru yang diberi nama App Defense Alliance (ADA).

Baca Juga: Ada Malware Mengintai Android, Tidak Bisa Hilang Meski Sudah Factory Reset

Sesuai namanya, kerja sama tersebut akan melibatkan beberapa perusahaan keamanan intenet dan anti virus.

Ada 3 buah perusahaan yang sementara ini diajak kerja sama oleh Google: ESET, Lookout, dan Zimperium.

Jika sistem Play Protect bekerja dengan memindai aplikasi yang terinstal, maka App Defense Alliance akan memindai aplikasi berbahaya sebelum masuk ke Play Store.

Baca Juga: Bahaya Spyware Buatan Israel, Bisa Curi Data Dari Server Cloud

Ada 3 tujuan yang hadir dari aliansi tersebut: membebaskan aplikasi dari malware, identifikasi ancaman (malware) baru, dan melindungi pengguna.

This will generate new app risk intelligence as apps are being queued to publish. Partners will analyze that dataset and act as another, vital set of eyes prior to an app going live on the Play Store.

Google memilih 3 perusahaan tersebut, ESET, Lookout, dan Zimperium dengan dasar yang kuat.

Google menganggap ketiga perusahaan sukses untuk memindai dan menangkal malware serta berkomitmen untuk meningkatkan ekosistem Android.

Baca Juga: 4 Rekomendasi Antivirus di Android yang Bisa Lindungi Hape Kamu

Karena hal tersebut, Google sendirilah yang mengajak ketiga perusahaan keamanan untuk bergabung dalam proyek Google.

Untuk dapat memindai aplikasi, aliansi ADA akan menggunakan teknologi Machine Learning yang dikombinasikan dengan analisis dinamis untuk mendeteksi hal yang berbahaya.

Saat ini total terdapat 2,5 miliar perangkat Android di seluruh dunia, seperti dikutip dari The Verge.

Baca Juga: Pengguna Discord Harap Hati-Hati Karena Ada Malware Mengintai

Dengan jumlah sebanyak ini, maka pengguna Android menjadi target yang rawan untuk diserang.

Terlebih saat ini banyak pengguna menyimpan data-data pribadi dan sensitif dalam sebuah hape.

Mulai dari foto kenangan, password akun media sosial, hingga nomor rekening dan kartu debit atau kredit.

Dalam 3 bulan terakhir, setidaknya Android telah mendapat serangan malware dari 50 aplikasi lebih.

Aplikasi terebut tidak hanya bersifat mengambil keuntungan lewat jasa klik, tetapi mampu menyedot data-data pribadi pengguna.

(*)

Tag

Editor : Wahyu Subyanto