Meski Diboikot AS, Huawei Sukses Jual 200 Juta Unit Hape Sebelum Tutup Tahun 2019

Jumat, 25 Oktober 2019 | 16:30
Axios.com

Ilustrasi pelanggan Huawei

Laporan Wartawan Nextren, Wahyu Prihastomo

Nextren -Tahun ini sepertinya jadi tahun keemasan bagi Huawei.

Sejak awal tahun ini Huawei semakin konsisten dengan produk berkualitas mereka.

Puncaknya adalah Huawei P30 Pro yang sampai saat ini kemampuan kameranya masih menjadi fenomena tersendiri.

Baca Juga: Huawei Menjual Mate X Pada 15 November 2019, Harganya Rp 33 Juta!

Kesuksesan Huawei di tahun 2019 ini kembali dibuktikan dengan jumlah penjualan yang fantastis.

Dilansir Gizmochina, Saat ini Huawei sudah berhasil mencatatkan penjualan sebanyak 200 juta unit di seluruh dunia.

Catatan ini juga diklaim lebih baik dari tahun 2018 lalu.

Pada tahun 2018, jumlah 200 juta ini baru bisa dicapai Huawei tepat pada akhir tahun.

Baca Juga: Presiden Huawei Pamerkan Kecepatan Download 5G Huawei Mate X 5G

Artinya, tahun ini Huawei berhasil mencapai jumlah ini dua bulan lebih cepat dari tahun sebelumnya.

Prestasi ini diumumkan langsung oleh Huawei lewat akun Twitter resminya di @HuaweiMobile.

Yang lebih membanggakan lagi, capaian ini berhasil diraih Huawei di tengah panasnya perang dagang antara Tiongkok dan Amerika Serikat.

Baca Juga: CEO Huawei Sesumbar HarmonyOS Bisa Kalahkan iOS Milik Apple Dalam 2 Tahun

Huawei yang berasal dari Tiongkok terpaksa kehilangan lisensi Google dan Android akibat perang dagang ini.

Bahkan produk Huawei sudah diboikot secara menyeluruh dari pasar Amerika Serikat.

Untuk mengakali ini Huawei sudah mulai menggunakan sistem operasi seluler buatan mereka sendiri yang diberi nama HongMengOS atau HarmonyOS.

Baca Juga: Hape Huawei Bisa Pakai Aplikasi Google Lagi, Tapi Dengan Satu Syarat

Sayangnya saat ini masih ada beberapa kekurangan dari sistem operasi baru ini.

Beberapa waktu yang lalu Huawei juga mengutarakan kalau saat ini mereka masih belum bisa lepas sepenuhnya dari Android.

Untuk saat ini mereka akan fokus dalam pengembangan aplikasi yang tidak berbasis di Google agar bisa tetap bersaing di pasaran. (*)

Baca Juga: Ternyata Huawei Masih Ingin Setia Dengan Android Meski Sudah Punya HarmonyOS

Editor : Wahyu Subyanto

Baca Lainnya