Laporan Wartawan Nextren, Wahyu Prihastomo
Nextren -Belakangan heboh pemberitaan tentang kebijakan unik Wali Kota Bandung Oded M. Danial untuk mencegah kecanduan gadget pada anak.
Wali Kota Oded bermaksud membagikan anak ayam kepada semua anak-anak supaya mereka tidak lagi fokus bermain gadget.
Yap, benar, anak ayam.
Menurut Oded, pemberian anak ayam ini bisa membuat anak usia SD punya waktu bermain di dunia nyata yang lebih banyak.
Baca Juga: Mantan Wapres Jusuf Kalla Bertanya ke Driver Ojol: Berapa Gaji Kamu?
"Saya punya program, anak-anak mau saya kasih (kegiatan) memelihara anak ayam, biar mereka ada kegiatan tidak hanya main gadget saja. Kita akan kasih anak ayam kampung, kita bagikan kepada mereka secara gratis," kata Oded, dikutip Nextren dari Kompas.com.
Sebelum anak ayam dibagikan, semua anak-anak SD akan diajarkan cara memelihara anak ayam yang mudah dan murah.
Semua hal akan diajarkan. Mulai dari pemberian makan sampai detail lainnya.
Baca Juga: Warga Lebanon Berunjuk Rasa Gara-gara Pemerintah Pajaki WhatsApp
"Sebelumnya kita akan adakan pelatihan kepada mereka, bagaimana cara memelihara ayam. Kasih pakannya gimana, nanti kita akan bina seperti itu. Kalau cuma satu ekor kan, bisa menggunakan dus untuk kandang. Saya berharap dengan adanya kegiatan ekstra untuk anak anak di rumah bisa mengurangi kecanduan gadget," tuturnya.
Selain untuk memberikan kegiatan ekstra, menurutnya pemberian anak ayam ini juga bisa merangsang bakat enterpreneur anak sejak dini.
Dengan belajar beternak ayam sejak dini, diharapkan anak-anak tersebut akan memiliki minat lebih di dunia bisnis peternakan.
Baca Juga: Mark Zuckerberg Izinkan Politisi Sebar Kebohongan di Facebook, Kok Bisa?
Program ini diharapkan akan bisa terlaksana sebelum masuk tahun 2020.
Seperti halnya kebijakan unik lain, tentunya pro dan kontra juga menghampiri kebijakan ini.
Mengutip Kompas.com, anggota Komisi D DPRD Kota Bandung Yowel Yosaphat mengatakan bahwa masih ada cara lain yang lebih bermanfaat.
Misalnya dengan menambah jumlah ruang terbuka hijau (RTH) di RT dan RW untuk lapangan bola atau lapangan bermain.
Baca Juga: Duh! Puluhan Pelajar di Solo Masuk RSJ Akibat Kecanduan Game Online
Menurutnya program pembagian ayam ini tidak akan berjalan dengan efektif untuk mengurangi kecanduan gadget.
"Ini enggak akan efektif, kalau mau bikin ruang terbuka hijau lebih banyak, bikin lapangan bola, lapangan bermain, pasti nanti anak anak bisa main sama anak-anak lain. Intinya anak harus sosialisasi dan bermain di luar. Jangan sampai anak pulang sekolah main gadget di kamar," kata Yowel saat ditemui Kompas.com, Selasa (22/10/2019).
Rencana bagi-bagi anak ayam ini juga mendapat kritik keras dari komunitas Gerakan Anti Kekerasan Hewan Domestik Indonesia (GAKHDI).
Baca Juga: CEO Gojek Resmi Jadi Mendikbud, Gaji Menterinya Bakal Jauh Lebih Kecil Dibanding Gaji CEO
Mereka khawatir anak-anak ayam yang dibagikan nanti malah ditelantarkan atau bahkan mendapat penyiksaan.
"Pelatihan jangan hanya anak, tapi orangtua juga. Orangtua mau enggak ngurusin ayam itu kalau anaknya malas. Jangan sampai ujung-ujungnya karena malas ngurus malah dibuang," ungkap anggota GAKHDI, Vivi Silvia.
Baca Juga: Ini Fokus Menkominfo Baru Johnny G. Plate: Sektor Perlindungan Data
Persoalan kecanduan gadget memang sudah jadi masalah yang cukup serius di Indonesia belakangan ini.
Untuk mengatasinya memang diperlukan peran aktif orang tua dan juga kesadaran dari anak itu sendiri.
Entah program bagi-bagi ayam ini nantinya akan berjalan atau tidak, yang jelas pemerintah memang harus punya solusi untuk mengatasi masalah ini. (*)
Baca Juga: Nadiem Makarim Resmi Jadi Menteri Pendidikan, Begini Kisah Uniknya Saat Mendirikan GoJek