Laporan wartawan Nextren, Nicolaus Prama
Nextren.com – Samsung baru saja menggabungkan Galaxy seri J dengan seri A pada tahun 2019.
Hasil merger tersebut menghasilkan Galaxy A model baru.
Belum ada satu tahun dirilis, Galaxy A sukses kuasai pasar Samsung hingga 56 persen.
Baca Juga: Samsung Galaxy Tab S6 Resmi Meluncur di Indonesia, Ringan dan Tangguh!
Artinya, lebih dari setengah pasar hape Samsung dikuasai oleh Galaxy seri A 2019, seperti dari laporan yang diungkap Counterpoint Research pada 1 Oktober 2019 kemarin.
Untuk membedakan dengan Galaxy seri A lawas, Samsung menggunakan kode angka dua digit pada Galaxy A 2019.
Dimulai dengan Galaxy A10 pada Maret 2019, setiap bulannya Samsung selalu merilis setidaknya satu unit hape Galaxy A.
Tak hanya hape seadanya, Galaxy A kerap memiliki spesifikasi dan fitur yang tidak dapat dianggap remeh, layar OLED misalhnya.
Sejak pertama kali meluncur pada Maret 2019, tercatat Galaxy A telah terjual lebih dari 20 juta unit pada Juli 2019.
Artinya, 20 juta unit Galaxy A sukses terjual hanya dalam 4 bulan.
Keputusan Samsung hadirkan Galaxy A untuk kelas menengah memang patutdiacungi jempol.
Sebab, dengan keputusan merger, maka pembeli akan ditawarkan pilihan yang jauh lebih banyak.
Baca Juga: Kabar Buruk, Bakal Muncul Iklan di Seri Samsung Galaxy Terbaru
Strategi ini tak lepas dengan melihat hasil penelitian yang dilakukan oleh Counterpoint Research.
Counterpoint mengungkapkan bahwa hape kelas atas dengan harga lebih dari $400 justru alami pertumbuhan yang stagnan.
Berbeda dengan hape kelas menengah ($150 hingga $399) dan menengah ke bawah (kurang dari $149) yang menunjukkan sinyal positif.
Selama 2 kuartal dalam 2 tahun terakhir menunjukkan bahwa pasar kelas menengah dan menengah ke bawah mendesak hape kelas atas.
Samsung tidak membutuhkan waktu banyak untuk membuat khalayak ramai memahami bahwa Galaxy A diciptakan untuk pasar menengah karena strateginya.
(*)